Mohon tunggu...
Darmawan bin Daskim
Darmawan bin Daskim Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang petualang mutasi

Pegawai negeri normal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kang Mus "Preman Pensiun" sebagai Duta Transformasi

18 Mei 2021   20:30 Diperbarui: 18 Mei 2021   20:33 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
preman pensiun_sumber youtube RCTI-LAYAR DRAMA INDONESIA

Gamang dan bingung manakala diharuskan berjumpa dengan tugas baru. Itu yang saya rasakan ketika mendapatkan nama diri masuk dalam penetapan duta transformasi suatu kementerian di awal April 2021.

Penetapan tersebut berdasarkan usulan dari tiap-tiap Unit Eselon I yang berasal dari usulan tiap-tiap Unit Eselon II di tingkat pusat dan tiap-tiap Unit Eselon II tingkat wilayah/vertikal.

Tanpa "proses seleksi", masuklah saya dalam satu dari tiga nama yang diusulkan dari Unit Eselon II tingkat wilayah/vertikal. Satu nama lain adalah atasan saya, Kepala Bidang Kepatuhan Internal dan satu nama lain lagi adalah anggota saya di Unit Kepatuhan Internal tingkat wilayah.

Tanpa adanya proses seleksi itulah yang di awal saya katakan membuat gamang dan bingung. Gamang tidak bisa menjalankan tugas dengan baik, juga bingung mesti melakukan apa.

Sebagai orang bodoh yang banyak tidak tahu, saya coba pelajari beberapa pedoman atau aturan terkait duta transformasi di kementerian tersebut.

Alih-alih mendapat insight baru, malah saya mendapatkan rasa tidak percaya diri setelah membaca ketentuan umum pemilihan duta transformasi. 

Selain taat pada kode etik, kode perilaku, dan nilai-nilai kementerian tersebut sebagai syarat mutlak kualifikasi personal yang harus dimiliki, duta transformasi juga diharapkan memiliki karakteristik personal, yaitu (1) flexibility, (2) diversified knowledge, (3) priority and results focus, (4) ownership and responsibility, dan (5) effective communication.

"Ah, jangankan memiliki kelima karakteristik tersebut, untuk mengucap dan menuliskannya saja sangat sulit bagi saya."

Flexibility adalah terbuka terhadap perubahan lingkungan yang dinamis dan mampu bertahan sekaligus menemukan solusi alternatif atas permasalahan maupun tantangan yang dihadapi baik yang berasal dari internal/eksternal pribadi maupun organisasi.

Diversified knowledge adalah memiliki pengetahuan mendalam atas tugas fungsi yang diemban serta mempunyai wawasan dan ketertarikan terhadap tren perubahan yang terjadi pada lingkungan maupun organisasi.

Priority and results focus adalah berorientasi pada hasil dan mampu melakukan manajemen skala prioritas yang optimal dalam rangka pemenuhan target organisasi serta aspek holistik lainnya saat berkinerja, seperti work life balance.

Ownership and responsibility adalah memiliki keterikatan yang tinggi terhadap organisasi baik dalam berperilaku maupun berkinerja sehari-hari sehingga pada saat melakukan kegiatan pencapaian tujuan organisasi, maka pemenuhan aspek akuntabilitas menjadi hal yang senantiasa melekat.

Effective communication adalah mampu menjalin komunikasi yang baik dengan bawahan, peers, maupun atasan dalam konteks penyampaian informasi seputar fenomena perubahan maupun mengumpulkan feedback, ide, gagasan, maupun kendala yang dihadapi dalam internalisasi perubahan itu sendiri.

Disebutkan pula bahwa pegawai yang telah mengikuti diklat ataupun lulus uji kompetensi Sertifikasi Penyuluh Anti Korupsi (SPAK) diharapkan dapat menjadi poin tambahan dalam pertimbangan pengusulan duta transformasi.

"Sertifikasi Penyuluh Anti Korupsi pun tak punya, makin tak percaya dirilah saya."

Sebagai orang bodoh yang bebas sebagaimana tulisan sebelumnya "Orang Bodoh Mah Bebas", saya tetap mencoba cari tahu segala hal tentang duta transformasi dari berbagai referensi dan pedoman aturan yang ada.

Langkah awal, saya mencari tahu pengertian duta transformasi.

Menurut KBBI online, duta adalah  orang yang diutus oleh pemerintah (raja dan sebagainya) untuk melakukan tugas khusus, biasanya ke luar negeri; utusan; misi. Poin utama dari pengertian tersebut adalah (1) ada yang memerintah, yaitu pimpinan, (2) ada yang diperintah, yaitu bawahan, dan (3) apa yang diperintah, yaitu tugas khusus.

Menurut KBBI online, transformasi adalah perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya).

Jadi duta transformasi adalah orang yang diperintah atasan untuk mendukung dan melakukan perubahan organisasi.

Sedangkan menurut pedoman resmi yang ada, duta transformasi adalah sebagai perpanjangan tangan pimpinan kementerian dalam memastikan kesamaan persepsi, percepatan internalisasi, dan menggali aspirasi Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK) terhadap seluruh pegawai kementerian tersebut setidaknya pada unit kerja dan stakeholder terkait dimana yang bersangkutan ditugaskan.

"Bahasa yang ngawang-ngawang dari beberapa pedoman resmi makin membuat gamang dan bingung."

Dalam pedoman resmi tersebut disebutkan pula bahwa tugas duta transformasi adalah:

  1. Melakukan sosialisasi dan membantu terlaksananya proses perubahan dalam kaitannya dengan Program RBTK;
  2. Mengumpulkan umpan balik (feedback), terkait implementasi Program RBTK;
  3. Menjadi panutan (role model) bagi pegawai di lingkungan kementerian tersebut dengan;
  4. Menerapkan inisiatif dan menunjukkan pola pikir yang semakin berfokus pada layanan pelanggan;
  5. Menjadi penghubung antara Central Transformation Office (CTO) dan Project Management Office (PMO) dengan pegawai Kementerian tersebut dalam;
  6. Menyampaikan pesan perubahan dan pelaksanaan Program RBTK Kementerian tersebut;
  7. Berpartisipasi dalam kegiatan RBTK, baik yang diselenggarakan oleh CTO maupun PMO; dan
  8. Menjadi panutan (role model) bagi pegawai di lingkungan kementerian tersebut dengan menerapkan nilai-nilai kementerian tersebut, kode etik dan kode perilaku Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kementerian tersebut.

"Selain susah mencerna maksud deretan tugas tersebut, ternyata banyak juga tugas duta transformasi."

Daripada semakin bingung mencerna bahasa pedoman resmi, saya justru tertarik mengupas ucapan Kang Mus Preman Pensiun kepada para anak buahnya, "Dulu-dulu kita banyak salah, kita mungkin gak berkah. Sekarang pikiran kita sudah berubah. Kerja kita harus jadi ibadah. Bismillah."

Ucapan tersebut sangat related .... (bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun