“Lha niki kulo ken nyuwun ngapuro kalian mbah ( dukun urut bayi ) teng njenengan mergi gadah lepat”. Ini saya disuruh munta maaf kepada mbah, karena mempunyai salah.
Lalu terdengar di sebelah Rani, mbah dukun mengtakan bahwa yang harus meminta maaf adalah Warmini terhadap Santi, kata mbah dukun bayi itu, ia sudah berusaha membuat posisi bayi yang sudah genap sembilan bula dalam kandungan Rani supaya posisinya benar kepala ke bawah, tapi selalu saja gagal hingga mbah dukun itu berkata, Ibumu dulu pernah menyumpahi Santi, ketika Santi hamil tua.
“ Bu kulo pengin ngertos mamak kulo nyumpahi nopo to kalian Ibu” Bu saya pingin tahu Ibu saya menyumpahi apa kepada Ibu,kata Rani didalam telpon.
Ya mbak tapi aku ingin telponya di loud speker supaya yang ada disitu mendengarnya, gini mbak, dulu waktu aku hamil tua, aku mendapat sms dari mbak Warmini yang bunyinya “ sesok mugo-mugo laire di caesar, njur le-mbeleh kebablasen tekan dodo” besok kalau kamu melahirkan mudah-mudahan di caesar dan memotongnya keterusan sampai dada.
Lalu lewat telpon juga Warmini meminta maaf kepada Santi meski masih dengan nada tak iklas, namun Santi tetap saja memaafkannya.
Satu minggu kemudian ketika dilakukan USG bayi Rani sudah pada posisi yang benar, yakni kepala dibawah siap untuk lahir normal.
Saat ini bayi Rani sudah lahir dengan selamat dan sehat meski dengan cara Operasi Caesar.
Salam
S. Drmaji 09 April 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H