Mohon tunggu...
Darlis Darwis
Darlis Darwis Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi 78 Tahun Indonesia Merdeka (Agustus 2023)

1 Agustus 2023   00:24 Diperbarui: 1 Agustus 2023   00:30 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleksi 78 Th  Indonesia Merdeka (Agustus, 2023), 22 Th  menuju Indonesia Emas Ketika 100 Th Indonesia Merdeka  (Agustus, 2045).

Dari panggung perjalanan sejarah Indonesia, sejak tahun 1945, bulan Agustus selalu menjadi istimewa bagi rakyat Indonesia. Betapa tidak, 17 Agustus 1945 merupakan momentum lahirnya sebuah negara yang mempunyai banyak "arti" maupun "makna", penuh heroik liku perjuangan dengan memgucurkan  keringat, darah, air mata sampai merenggut nyawa.

Seratus (100) tahun  Indonesia merdeka pada tahun 2045 di-"Noktah"-kan sebagai Tahun Emas Bangsa Indonesia. Menelusuri gelombang perkembangan Indonesia, sebuah pertanyaan elementer lalu menyeruak ke permukaan. Apa yang terpikirkan atau terbayangkan dalam benak kita masing-masing sebagai anak bangsa terhadap situasi dan kondisi Indonesia saat ini. 

Dari berbagai perspektif, sekaitan dengan judul artikel ini, pasti  komentarnya "nano-nano" alias macam -macam, tergantung sudut pandang atau "angle" mana melihat potret 78 tahun bangsa Indonesia merdeka. Menggunakan tolok ukur apa menilainya dan si pemberi penilaian atau komentar tentunya dipengaruhi oleh beberapa kondisi seperti pandangan hidup, strata usia, pendidikan, profesi, maupun status sosial dan lain-lain.

Bijaksananya sebagai manusia bijak yang beragama, semua komentar di-Amien-kan. Capaian yang bagus dan atau yang baik-baik tentu perlu ditingkatkan keberlanjutannya, sedang yang tidak atau kurang berhasil dalam arti belum sesuai harapan, perlu dikaji ulang untuk diperbaiki-disempurnakan dan atau diperbaharui, agar lebih baik,  yang belum ada, diadakan. 

Semua itu dimaksudkan untuk mempercepat proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Intinya sebagaimana semboyan hidup yang sama-sama sudah kita pahami, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, besok harus lebih baik dari hari ini. 

Sejatinya kita sepakat mengatakan dan menyatakan demikian tanpa "reserve". Selanjutnya pertanyaan yang perlu dijawab adalah bagaimana mencapainya. 

Untuk bisa dapat mewujudkan sebagaimana hal tersebut, tentunya diperlukan prasyarat yang perlu didesain- dirancang-diciptakan sebagai suatu keadaan tertentu. Apa itu !!! yaitu:

1. Meletakkan platform arah pembangunan nasional, regional dan provinsial 22 tahun kedepan yang konfrehensif, integral, sinergis dan holistik. Memiliki landasan komitmen dan legalitas hukum yang kuat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 

Artinya sesuai dengan amanah dan marwah kontitusi bangsa. Tanpa menafikan kinerja yang sudah ada, kalau sudah ada, bila perlu ditingkatkan bahkan dipertajam agar lebih fokus bergerak bersama-sama ke arah yang sama mencapai tujuan terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia Merdeka adil makmur dan sejahtera.

2. Hindari "euforia" berlebihan dan hentikan pergunjingan agar tidak terjebak pada kegaduhan, ribut-ribut, perseteruan, perselisihan, pertengkaran yang tidak berkesudahan, imbas dari siklus lima tahunan "pesta demokrasi".

Tak ada yang menyangkal bahwa  di negeri tercinta ini, pertentangan yang berkepanjangan  pra-pasca pemilihan umum maupun dari momentum tahunan atau insidentil tidak berkesudahan,  merupakan potret buram yang menyesakan. 

Oleh karena masalah perbedaan penilaian, pendapat, salah pengertian dan pemahaman maupun karena perbedaan sudut pandang dan "aliran-identitas", atau masalah ketidakpuasan serta lain sebagainya, sepanjang masih dalam koridor menghormati dan menjunjung tinggi prinsip azaz Bhineka Tunggal Ika, sudahi dan selesaikan dengan sikap ksatria dan gunakan azaz musyawarah untuk mufakat maupun jalur hukum. 

Dalilnya dibutuhkan kondisi suasana yang kondusif aman terkendali demi terciptanya stabilitas politik dan keamanan agar fokus terhadap pelaksanaan program 22 tahun kedepan guna terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045. ketika 100 tahun Indonesia Merdeka. 

Ingatkah kita bahwa Indonesia Merdeka 78 tahun yang lalu berkat Rakhmat Allah SWT- Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karena bersatu berdaulat dalam persatuan dan kesatuan..                                                                                

3. Mendekatkan diri kepada sang khalik pencipta alam semesta Allah SWT-Tuhan Yang Maha Esa seraya berdoa dilandasi keimanan yang kuat, hati dan pikiran yang bersih, ikhlas, tawakal sesuai agama dan kepercayaan masing- masing agar program-program yang disusun-diniatkan dalam pelaksanaannya diberi kemudahan, kelancaran dan berkemanfaatan bagi rakyat Indonesia. 

Dengan segala upaya-ikhtiar yang dilakukan untuk mampu mewujudkan  dan mengantar seluruh rakyat Indonesia merasakan-menikmati hidup lebih makmur, lebih sejahtera dan lebih berkeadilan sosial sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ( founding fathers).

Dari rentetan penjelasan singkat diatas, disadari tentunya masih banyak persyaratan kondisi lainnya, namun paling tidak dari 3 (tiga) hal tersebut yang cukup mendasar. Bagaimana kerangka pola dasar  rancang bangun  "master plan" dan implementasinya 22 tahun kedepan, serahkan saja pada "anak-anak" bangsa yang mumpuni. 

Para arsitek teknokrat-teknokrat pembangunan, birokrat dan profesional di bidang masing-masing serta unsur organisasi/komunitas/lembaga sosial kemasyarakatan, organisasi/asosiasi profesi, yang mengerti-memahami-memikirkan- membahas-merumuskan-menyusun dan melaksanakannya.
Selamat Memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 78. Dirgahayu Republik Indonesia Jayalah Bangsa ku *(delta-delta,ypn)      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun