Tenggelam aku dilamunan malam biasaku
malam penuh dengan sesak bekas seharian bergelut dengan letih
hatiku letih karna kehampaan
hampa tanpa tanda tanya
ku biarkan hariku meronta
dan membayang di sudut keji jiwaku
masalalu kejamku yang tak sudi ku campakkan
mengenangnya membuat darah senyum mencibir di relung hatiku
teringatnya panas membara membakar kaki-kaki kebahagiaanku
aku seolah tertahan
dan kemudian semua menjadi indah
ketika relung hatiku merelakan hempasan keresahan
ketika hatiku melepaskan ikata-ikatan siksa
yang ku ingat hanya hal manis
yang membuatku lirih tersenyum
ingin ku jemput lagi bayangan itu
tapi apa dayaku telah jauh di seberang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H