Pengalaman saya membuktikan bahwa ketika ibu saya bertanya mau model apa kemudian saya menyebutkan model yang dimau maka pada akhirnya modelnya adalah potongan lurus yang pendek sebelah.Â
Dan pada akhirnya setiap tahunnya saya hanya akan meminta potong lurus saja, yang penting dipotong dan jadi lebih pendek saja, itu cukup untuk saya.
Bagaimana dengan prosesnya? Hem, ini memakan waktu cukup panjang. Kenapa bisa begitu karena ibu saya juga  sambil berjualan. Walaupun berjualan di rumah tetapi ketika ada pembeli maka ibu saya harus melayaninya dulu.Â
Jadi biasanya ketika saat pertengahan atau bahkan awalan dan akhiran pasti ada saja pembeli yang membuat ibu saya harus menunda prose potong rambut ini. Dan saya juga harus berdiam diri duduk dikursi selama ibu saya melayani pembeli. Kadang saya sampai bosan dan mengantuk karena menunggu ibu saya yang terlalu lama.
Saya memang hampir setiap setahun sekali melakukan potong rambut. Alasannya adalah karena saya tidak suka rambut panjang dan saya merasa bosan jika harus menunggu rambut menjadi panjang. Saya lebih suka rambut pendek karena terlihat lebih segar dan tentunya perawatannya lebih simple, mudah, dan efektif.
Untuk masalah model, hasil, dan waktu yang dihabiskan ketika potong rambut dengan ibu saya, itu tak masalah apapun hasilnya. Yang terpenting adalah rambut saya bisa ganti suasana dengan menjadikannya lebih pendek dan tak perlu bersusah payah juga keluar rumah.Â
Selain itu jika hasilnya tidak rapi itu juga tak masalah karena pada akhirnya saya keluar rumah juga dengan hijab. Jadi it's okay for "potong rambut di rumah" apalagi mengingat saat ini juga pandemi, it's more safety.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H