Rasa pedas berasal dari zat capsaicin di dalam cabai, dimana zat ini dapat membuat lambung mengalami iritasi pada dindingnya.Â
Tinggalkan kebiasaan merokok
Merokok dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, yang berfungsi sebagai katup pemisah lambung dan kerongkongan, sehingga dapat menyebabkan asam lambung naik dan mengiritasi kerongkongan.
Pencegahan dari awal diketahuinya penyakit tentunya akan lebih baik dalam membantu mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius dan tidak akan membutuhkan pengobatan yang terlalu berat.Â
Konsultasi dengan dokter juga merupakan langkah yang sangat penting. Sebab, dokter bisa memberikan evaluasi menyeluruh terhadap kesehatan seseorang. Selama konsultasi, gejala dianalisis secara teliti, pemeriksaan fisik dilakukan dan, jika dibutuhkan, tes tambahan dapat dilakukan, seperti tes darah, endoskopi, atau pemeriksaan pencitraan.
Seorang dokter menyarankan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi gejala asam lambung. Hal ini dapat berupa mengatur pola makan, menghindari pemicu tertentu, mengatur posisi tidur, dan mengurangi stres.
Meskipun asam lambung dapat menjadi masalah serius jika tidak diatasi, namun kebenaran mitos tersebut harus dipertimbangkan lagi. Pemahaman yang baik dan tindakan pencegahan yang tepat dapat membantu kita menghadapi masalah ini dengan lebih baik. Mari kita tinggalkan mitos-mitos seperti ini dan teruslah mencari kebenaran yang memandu kita menuju kesehatan yang lebih baik.
Penulis: Darian Wiratama & Nicky Gilbert Wijaya Putra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H