2. Wardah: Kita sama-sama doakan bangsa kita memiliki wardah-wardah baru. Dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan kapasitas yang lebih besar. Di bidang yang beragam.Â
Yang tumbuh di kota-kota kecil dan besar seluruh Indonesia. Yang berdaulat di pasar dalam negeri. Yang penetrasi pasar luar negerinya agresif. Ketika e-Bay kalah kepada Alibaba di Cina, Amerika tidak kalah dalam jumlah pemain.Â
Amazon kemudian bertengger di pasar dengan unjuk gigi. Apakah Alibaba menyerah? Tidak. Alibaba mengeluarkan produk-produk baru. Merambah ke seluruh asia, termasuk asia tenggara, dan afrika. Sangat agresif. Nah, punya kah kita modal keuletan untuk ini?Â
3. InemJogja: Jelas punya kita modal keuletan. Lihatlah InemJogja ini. Bagi saya ini anti-mainstream. Anti-kemapanan. Sebuah representasi dari wajah Indonesia yang sesungguhnya: berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Tak perlu kaya untuk berbagi. Sebuah prinsip kerekatan bermasyarakat yang mau berbagi. Berani susah dan berjuang dengan gembira. Berjuang bersama, tumbuh, dan sejahtera bersama. Ini sebuah modal budaya yang besar.
Tinggallah kita mencari bentuk dan bertansformasi sebagai sebuah bangsa ditengah ketatnya persaingan global. Di sinilah kehadiran pemimpin sangat diperlukan. Sebab ketiga hal di atas seperti memberikan cermin pada bangsa ini bahwa inilah wajah Indonesia kita, dengan peluang dan tantangannya. Di tangan pemimpin yang bervisi jauh ke depan, bangsa yang sudah besar ini Insha Allah melesat jauh ke depan.
Jakarta, 27 Februari 2019. Sambil menemani bocah-bocah menonton kartun Boboiboy dan Ejen Ali, produk negeri jiran yang kok masuk ke Disney Channel yah. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H