Terus Bagaimana?
Sebenarnya sebagai masyarakat, kita dapat berpartisipasi dalam upaya mengurangi macet Jakarta. Tentu ini bukanlah hal mudah.
Paket Hunian Bertingkat. Hunian bertingkat adalah hal yang banyak dilakukan di kota-kota besar di dunia. Secara budaya, ini bukanlah pilihan yang digemari oleh masyarakat kita. Tetapi hal ini akan sangat besar kontribusinya bagi pengurangan kemacetan. Apalagi dalam bentuk paket. Paket dalam hal ini adalah digabungnya hunian, pusat perbelanjaan, restoran, fasilitas rekreatif, fasilitas kesehatan sederhana dan fasilitas pendidikan sederhana dalam satu tempat. Konsep ini akan mengurangi mobilitas masyarakat.
Planologi yang Anti-Macet Friendly. Dimasa lalu, kita pernah mendengar bahwa kebijakan pembangunan perumahan mestilah mengadopsi pola 1-3-6. Maksudnya, jika dibangun 1 buah rumah mewah, makan harus pula dibangun 3 buah rumah kelas menengah dan 6 buah rumah kelas menengah bawah. Dengan komposisi ini, rumah menjadi terjangkau bagi seluruh kalangan penghuni Jakarta.
Tentu penentuan tentang siapa yang berhak memiliki rumah tersebut dan skemanya mestilah ketat. Harapannya, dapat dikurangi jumlah 2.8 juta orang yang bolak-balik Jakarta tiap hari kerja. Untuk mewujudkan ini, kolaborasi yang baik antara masyarakat, pemerintah dan pihak swasta sangat diperlukan.
Gaya Hidup. Bagi yang terlanjur punya rumah “normal”, maka perubahan gaya hidup mungkin bisa membantu. Contoh, kalau tadinya sering membeli dan menjahit baju, belanja rumah tangga harian dan bulanan, yang biasanya dibeli di mall-mall, mungkin cukup membeli di PD. Pasar Jaya. Dengan begini, persentase mobilitas bisa dikurangi. Yang tadinya, kunjungan ke mall sangat tinggi intensitasnya sekarang banyak hal bisa dilakukan di “belakang rumah”. Selain hemat pada proses transaksinya, juga hemat biaya transportasi dan waktunya.
Revitalisasi Infrastruktur Ekonomi Kerakyatan. Ini bisa dilakukan dengan merevitalisasi Pasar Jaya sebagaimana yg dilakukan di Pasar Santa. Sehingga ketika hal seperti yang dikemukakan pada gaya hidup di atas ingin dilakukan, infrastrukturnya telah siap. Tentu porsi ini banyak bergantung pada pemerintah. Tetapi partisipasi masyarakat sangatlah penting.
Mendukung Inovasi. Ini cenderung gampang-gampang susah. Tapi marilah kita mengambil contoh Go-Jek. Jika sekiranya aplikasi Go Shoppingnya digunakan secara luas, dapat dibayangkan dampak penurunan tingkat mobilitas para keluarga terkait belanja tertentu.
Sekali lagi, kesemua hal di atas bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Sebaliknya, bukan pula tidak mungkin dilaksanakan. Partisipasi kita sangat lah penting untuk membuat Jakarta kita menjadi tempat yang lebih baik. Mari berpartisipasi.