Mohon tunggu...
Dara Safira
Dara Safira Mohon Tunggu... Buruh - Pembelajar Sepanjang Hayat

Dalam hidup kita masih perlu banyak belajar, jangan pernah berhenti untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cek Fakta: PJJ Permanen dan Belajar Tatap Muka

10 Juli 2020   10:46 Diperbarui: 30 Juli 2020   00:09 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ribut-ribut sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bakal dibuat permanen. Heboh. Menuai polemik.

PJJ: yang awalnya tercipta sebab situasi pagebluk virus Covid-19 di Indonesia.

Sehingga tidak mungkin belajar tatap muka --seperti aktivitas konvensional-- diadakan. Demi keselamatan Guru dan Murid serta orang tuanya.

Setelah sekitar 4 bulan terlaksana, Mendikbud Nadiem Makarim mewacanakan PJJ dapat saja dibuat berlanjut. Ada unsur positifnya dari pelaksanaan PJJ selama ini.

Pertama; ada kemajuan adaptasi teknologi online dari PJJ --dari Guru dan murid. Kedua; bisa menopang kekurangan materi belajar yang belum tuntas. Ketiga; memacu kreativitas. Keempat; efisiensi pembelajaran.

Dengan begitu: dapat dipertimbangkan kolaborasi antara kegiatan belajar-mengajar tatap muka (nantinya) dengan PJJ.

Begitu ucapan Nadiem Makarim. Penjelasan yang dikutip dari berbagai media nasional. Yang tervalidasi akurat informasinya.

Terus kenapa sudah pada 'berisik' menolak keberlangsungan PJJ?

Padahal: sangat jelas tidak ada pernyataan dari 'Mas Menteri' yang kelak ingin memantapkan PJJ sebagai pengganti belajar-mengajar konvensional.

Sangat jelas, tidak ada maksud resmi Nadiem ingin menjadikan PJJ sebagai metodologi belajar-mengajar utama, mengesampingkan tatap muka yang telah bisa dilaksanakan.

Yang mengemuka cuma 'rencana' memadukan antara belajar-mengajar tatap muka dan PJJ sebagai pendukungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun