Penelitian terbaru membandingkan kesehatan mulut 256 pasien berpenyakit jantung dewasa dengan 250 pasien tanpa penyakit jantung. Hasilnya, salah satu penanda awal sakit jantung adalah pericoronitis atau infeksi gusi di sekitar gigi geraham. Biasanya, gigi akan membusuk dan menyisakan ujung kecil di akarnya. Penyakit ini juga disertai radang gusi, radang lainnya di mulut, dan tanggalnya gigi.
4. Kelahiran Prematur
Penelitian lain membuktikan, wanita yang mengalami gangguan gusi selama masa kehamilan, tujuh kali lebih berisiko mengalami kelahiran prematur. Tak hanya prematur, bayi dilahirkan memiliki tubuh yang lebih kecil dari bayi rata-rata. Hal ini disebabkan ketika sang ibu mengalami gangguan mulut, peradangan yang terjadi menyebabkan beberapa zat tertentu dilepaskan ke aliran darah yang juga bisa masuk ke jantung, ginjal hingga otak. Zat tersebut juga masuk ke plasenta ibu hamil sehingga menyebabkan keguguran dan memengaruhi berat tubuh bayi saat lahir.
5. Demensia
Hasil penelitian ahli  dari Huasha Hospital, Fudan University, Shanghai, China, pada 3036 lansia mengemukakan bahwa orang lanjut usia (Lansia) yang kehilangan gigi lebih dari 16 buah akan mengalami demensia. Riset lain di Jepang (2010) menyebutkan bahwa lansia yang kehilangan gigi akan mengalami penurunan kognitif.
Saat alat kunyah mengalami masalah, hal ini juga berpengaruh pada gizi para lansia. Orang ompong terpaksa memilih-milih makanan atas pertimbangan dalam mengunyah makanan.
6. HIV/AIDS
Luka atau lesi dalam rongga mulut terdapat pada penderita HIV/AIDS. Jika ada luka dalam rongga mulut lebih dari kurun waktu dua pekan, maka patut dicurigai ada suatu penyakit ganas atau sistemik.
Demikianlah, beberapa penyakit yang bisa Teman-Teman ketahui hanya dari memperhatikan sakit pada gigi atau mulut. Meski sakit pada gigi atau daerah sekitar mulut dikategorikan penyakit ringan dan mudah diatasi dengan mencabut gigi atau berkumur. Ternyata, mengabaikannya justru bisa menimbulkan penyakit lain, ya.