Beberapa waktu yang lalu, saya membongkar tumpukan buku lama yang ada di rak untuk saya bersihkan. Kemudian saya menemukan buku ini! Buku yang saya baca sekitar tujuh tahun yang lalu, tapi saya ingat betul betapa saya menyukai buku ini. Saya bahkan ingat saya membelinya di bazaar Gramedia seharga 20.000 rupiah saja!Â
Sapphire Battersea (Hetty Feather #2)
Pengarang: Jacqueline Wilson
Paperback, 461 halaman
Gramedia Pustaka Utama, 2012
Novel Sapphire Battersea ini termasuk ke dalam novel middle grade to young adult, karena target pembacanya ada di usia 8-15 tahun. Namun, buat saya yang sudah kepala 2 ini, saya masih menikmati cerita-cerita seperti ini. Apalagi penulisnya Jacqueline Wilson. Saya punya beberapa bukunya, dan yang satu ini adalah favorit saya.
Buku ini menceritakan petualangan Hetty Feather, yang mengganti namanya dengan Sapphire Battersea, yang adalah nama sebenarnya. Setelah bertahun-tahun tinggal di Foundling Hospital dan bertemu dengan ibu kandungnya yang bekerja sebagai pelayan di Foundling Hospital, Hetty harus pergi dan bekerja sebagai pelayan di rumah Mr. Buchanan. Oh ya, sebelumnya, Ida, ibu kandung Hetty Feather diusir dari Foundling Hospital karena ketahuan kalau Hetty adalah anaknya.
Selama bekerja di rumah Mr. Buchanan, Hetty tinggal bersama Mrs. Briskett dan Sarah yang tegas, keras, tetapi baik hati. Hetty juga bertemu dengan Bertie, asisten tukang daging yang suka mengajak Hetty untuk mulai berkencan dan berkeliling kota.
 Mr. Buchanan adalah seorang penulis, dan Hetty ingin mengambil kesempatan agar memoarnya bisa diterbitkan. Akan tetapi, alih-alih membantu Hetty menerbitkan memoarnya, Mr. Buchanan malah memplagiat isi memoar Hetty. Mengetahui hal tersebut, Hetty meledak dan berapi-api di depan Mr. Buchanan. Akibatnya, Hetty dipecat dan diusir dari rumah Mr. Buchanan.
Hetty keluar dari rumah Mr. Buchanan dan beniat mencari ibunya saja. Hetty bertemu dengan keluarga Greenwood yang dengan baik hati mengajak Hetty ikut serta berlibur bersama. Seusai liburan, Hetty kembali mencari ibunya, dan Hetty menemukan ibunya bekerja sebagai pelayan di rumah Mrs. Roberts dengan kondisi ibunya yang sakit parah.
 Untuk mengumpulkan uang, Hetty bekerja sebagai putri duyung di karnaval Mr. Clarendon. Hetty bertemu banyak orang dan berteman dengan Freda, Si Perempuan Raksasa yang memiliki masa lalu yang menyedihkan.
 Karena sakit ibunya semakin parah, usianya tidak lama lagi. Setelah ibunya meninggal, Hetty diam-diam kembali ke rumah Mr. Buchanan untuk bertemu dengan Mrs. Briskett dan Sarah.Â
Disana, Hetty ikut Sarah ke pertemuan spiritual Madam Berenice, yang disebut-sebut bisa memanggil arwah orang yang sudah meninggal. Hetty menemui kejanggalan-kejanggalan dalam praktik Madame Berenice, dan berhasil membuka bukti bahwa Madame Berenice menipu orang-orang.
 Buku ini ditutup dengan percakapan batin antara Hetty dan ibunya, yang menyuruh Hetty mencari ayah kandungnya.
 Setelah saya membaca akhir buku ini, saya baru menyadari kalau Sapphire Battersea ini adalah buku kedua dari trilogi Hetty Feather! Astaga, jadi saya melewatkan buku pertama dan langsung loncat ke buku kedua. Tapi ternyata tak masalah. Saya tidak menemukan satu kisah pun yang sulit dicerna.Â
Meskipun melewatkan buku pertama, buku keduanya bisa dipahami tanpa harus membaca buku sebelumnya. Novel pertamanya berjudul Hetty Feather yang menceritakan petualangan Hetty Feather menemukan ibu kandungnya. Novel ketiganya berjudul Emerald Star yang bercerita tentang pencarian ayah kandung Hetty setelah ibunya meninggal.Â
Sayangnya, buku pertama dan ketiga ini sangat sulit dicari, bahkan di marketplace online. Jadi, sepertinya saya harus cukup puas dengan buku kedua ini saja. Saya yakin Hetty memiliki kehidupan yang baik di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H