Platform pinjaman dana tunai yang sekarang sedang marak di Indonesia menawarkan mereka yang membutuhkan uang cepat pencairan dana dalam waktu singkat dan mudah. Peminjam dalam hal ini tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melalui birokrasi yang rumit seperti datang langsung ke lembaga, bertemu petugas--biasanya dengan mengantre dahulu, melampirkan berkas yang tidak boleh alpa satupun dan sebagainya.
Lewat platform pinjaman uang online, peminjam dapat melakukan hampir seluruh prosedur yang ditetapkan hanya lewat layar, yang mana hal ini dapat dilakukan di mana saja.Â
Namun, sejumlah kekurangan dari platform ini tidak sedikit disampaikan oleh peminjam, salah satu yang sedang jadi perbincangan hangat adalah penggunaan data pribadi peminjam sebagai alat untuk melakukan tracking hingga penagihan. Hal ini dinilai memberatkan bagi sebagian peminjam karena dinilai merusak privasi serta mempermalukan peminjam di ranah sosial.
Lalu apa yang sekiranya dapat dilakukan calon peminjam agar dapat meminjam uang secara aman dan nyaman? Berikut setidaknya 5 hal yang dapat diperhatikan oleh kamu yang hendak meminjam uang secara online!
1) Keberadaan dan track record platform pinjaman
Saat kamu mendengar dan mengetahui suatu platform pinjaman dari perseorangan atau salah satu postingan di media sosial, hendaknya kamu cari tahu kembali di mana kamu dapat menemukan informasi mengenai platform pinjaman tersebut.Â
Jika di internet informasi mengenai platform pinjaman tersebut tersedia banyak apalagi berasal dari lebih satu sumber, kemungkinan besar platform pinjaman tersebut benar ada dan menjalankan kerjanya. Perhatikan pula berita negatif dan positif terkait platform pinjaman tersebut, dan kritis terhadap black campaign.
Terkait keberadaan fisik platform pinjaman, perlu juga mengetahui dari mana platform pinjaman tersebut beroperasi. Dengan teknologi yang makin hari makin kian mutakhir, kamu dapat mencari apakah alamat yang dipakai suatu platform pinjaman benar ada atau tidak, misalnya lewat Google Maps.
2) Sistem dan kontrak platform pinjaman
Perhatikan ketentuan serta kontrak yang ditetapkan suatu platform pinjaman. Apabila ketentuan dirasa sangat fleksibel, kamu justru patut curiga terkait kredibilitasnya. Fleksibilitas sistem dan kontrak kerap kali justru membawa petaka di tangan peminjam, karena bisa jadi suatu platform pinjaman sewenang-wenang atas sistem dan kontrak yang dibuatnya, dan itu justru merugikan peminjam.Â
Jangan mudah termanipulasi dengan iming-iming "cepat dan mudah". Kebanyakan platform pinjaman seminimalnya akan meminta data diri peminjam seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) hingga ijazah, yang harus diawasi penggunaannya.
3) Persetujuan kedua belah pihak
Apapun yang diminta atau diberikan oleh platform pinjaman maupun peminjam haruslah berdasarkan kesepakatan dua belah pihak. Hati-hati terhadap kontrak yang hanya minta ditandatangani secara cepat tanpa boleh dipelajari terlebih dahulu.Â
Terkait data diri yang diminta oleh suatu platform pinjaman, pastikan peminjam paham betul akan diapakan data-data tersebut, jangan sampai di kemudian hari kamu kaget kalau petugas dari suatu platform pinjaman menghubungi langsung ibu atau kakak-adikmu terkait kamu dan pinjamanmu di platform tersebut.
4) Platform pinjaman dengan target spesifik
Kebanyakan platform pinjaman mengiming-imingi calon peminjam dengan keyakinan bahwa siapapun dengan latar belakang apapun dapat meminjam di platformnya. Ini yang kemudian sering menimbulkan miskomunikasi, banyak peminjam yang kaget atau kecewa bila aplikasi pinjamannya diketahui orang lain ataupun bila aplikasinya tertolak.Â
Karena bagaimanapun suatu platform pinjaman, terutama yang meniadakan agunan atau jaminan dalam prosesnya, akan meninjau betul siapa peminjam yang sedang disasarnya. Hal tersebut dilakukan guna menimalisir terjadinya gagal bayar serta tentu melanggengkan operasional platform pinjaman tersebut.
5) Pengawasan dari lembaga berwenang
Pengawasan dari lembaga berwenang, untuk usaha berbasis fintech seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi penting saat menimbang suatu platform pinjaman. Dengan diawasinya suatu platform pinjaman, maka suatu platform pinjaman cenderung akan patuh dan tidak berani semena-mena terhadap peminjam, utamanya terkait pemberlakuan sistem dan kontrak hingga praktik di lapangan.Â
Setiap platform pinjaman tentu ingin usahanya berjalan mulus dan panjang umur, sehingga akan melakukan apa saja yang sekiranya diinginkan serta menarik konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H