2. Toh
Awalnya aku cuma liat semacam memar di kulit bayiku di sekitar pusar. Karena aku tau, Fathima nggak pernah jatuh ya udah aku diemin aja. Paling kalau ditanya suami tuh, aku cuma bisa bilang, "Nggak tau." Aku benci banget kata nggak tau tapi mau gimana lagi ya. Lha emang nggak tau hahaha.
Ternyata lama kelamaan, warna merah memar itu kok jadi semacam daging yang menempel di kulit bayiku. Dulu sempat nanya dokter , kata dokter nggak apa-apa asal bukan di sekitar mata.
Sampai suatu hari ada tetangga bilang itutuu namanya Toh dan anaknya juga punya di kepala. Terus, yang bikin kagetnya lagi, ternyata anak pertamaku Aisyah juga punya di pipi dan itu kecil banget nggak kayak Toh Fathima yang besar. Keliatan banget nggak pernah ngurus anak pertama nih.
Dan tepatnya hari ini aku lihat warna kulit daging yang warna merah daging itu jadi pucat dan kesannya kayak pudar gitu Moms. Terus, aku juga ingat, pas alm mama bawa Aisyah ke dokter pas periksa Toh di pipinya, dokter bilang tanda ini akan hilang menjelang uraianya yang makin besar.
Itulah sedikit cerita dariku Moms, intinya kalau ada apa-apa dengan bayi hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Gali informasi atau bertanya pada yang lebih tau soal ini. Jangan main aksi sendiri. Selalu positif thinking kalau semua akan baik-baik saja. Pokoknya jangan riweuh dulu. Karena bisa aja yang bikin masalah makin parah itu karena kita tidak bisa relaks dan berpikiran jernih.
Nah, selain masalah di atas, ada nggak nih yang juga mau sharing cerita dan solusi saat mengasuh bayi merah? Share di kolom komentar yaa!
Okaaay! Semoga tulisanku membantu para mama mudah di seluruh penjuru dunia ya. Nantikan blog aku selanjutnya. Karena aku pasti cerita banyak tentang banyak hal tentunya. Thanks for reading Moms and see you in a good health! Dadah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H