Mohon tunggu...
Darapena
Darapena Mohon Tunggu... Penulis - Hai, saya suka banget menulis, travelling, dan terjun ke lokasi untuk mengetahui secara langsung apa yang sedang terjadi. Sehingga saya mendapat data yang akurat untuk di-share ke teman-teman teman yang membutuhkan. Tentu saja sharing pengalaman ini juga hobi saya. Semoga tulisan saya bermanfaat ya ... An Ordinary housewife that love to share the experience she had had in her life ... Wanna be my friend?

Happy through writing is the best feeling

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bintik Merah pada Bayi Merah

2 November 2020   18:16 Diperbarui: 2 November 2020   18:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

2. Toh

Awalnya aku cuma liat semacam memar di kulit bayiku di sekitar pusar. Karena aku tau, Fathima nggak pernah jatuh ya udah aku diemin aja. Paling kalau ditanya suami tuh, aku cuma bisa bilang, "Nggak tau." Aku benci banget kata nggak tau tapi mau gimana lagi ya. Lha emang nggak tau hahaha.

Ternyata lama kelamaan, warna merah memar itu kok jadi semacam daging yang menempel di kulit bayiku. Dulu sempat nanya dokter , kata dokter nggak apa-apa asal bukan di sekitar mata.

Sampai suatu hari ada tetangga bilang itutuu namanya Toh dan anaknya juga punya di kepala. Terus, yang bikin kagetnya lagi, ternyata anak pertamaku Aisyah juga punya di pipi dan itu kecil banget nggak kayak Toh Fathima yang besar. Keliatan banget nggak pernah ngurus anak pertama nih.

Dan tepatnya hari ini aku lihat warna kulit daging yang warna merah daging itu jadi pucat dan kesannya kayak pudar gitu Moms. Terus, aku juga ingat, pas alm mama bawa Aisyah ke dokter pas periksa Toh di pipinya, dokter bilang tanda ini akan hilang menjelang uraianya yang makin besar.

Itulah sedikit cerita dariku Moms, intinya kalau ada apa-apa dengan bayi hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Gali informasi atau bertanya pada yang lebih tau soal ini. Jangan main aksi sendiri. Selalu positif thinking kalau semua akan baik-baik saja. Pokoknya jangan riweuh dulu. Karena bisa aja yang bikin masalah makin parah itu karena kita tidak bisa relaks dan berpikiran jernih.

Nah, selain masalah di atas, ada nggak nih yang juga mau sharing cerita dan solusi saat mengasuh bayi merah? Share di kolom komentar yaa!

Okaaay! Semoga tulisanku membantu para mama mudah di seluruh penjuru dunia ya. Nantikan blog aku selanjutnya. Karena aku pasti cerita banyak tentang banyak hal tentunya. Thanks for reading Moms and see you in a good health! Dadah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun