Evaluasi yang rutin dan menyeluruh memungkinkan identifikasi kekuatan dan kelemahan dalam kurikulum serta mengarahkan upaya perbaikan yang diperlukan. Kurikulum yang dinamis dan responsif akan mampu menyiapkan siswa menghadapi tantangan dan peluang yang ada di masa depan.
Manajemen kurikulum dalam pendidikan Islam harus mempertimbangkan leimbangan antara pendekatan tradisional dan modern untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan relevan. Pendekatan tradisional, seperti yang diajarkan oleh para ulama klasik seperti Ibnu Sahnun, menekankan pentingnya nilai-nilai moral, etika, dan disiplin yang kuat dalam pembelajaran. Nilai-nilai ini membentuk fondasi yang kokoh dalam membangun karakter siswa yang saleh dan berakhlak mulia. Namun, di era digital dan globalisasi ini, pendekatan tersebut perlu disesuaikan agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Penyesuaian ini melibatkan pembaruan metode pengajaran dan materi ajar agar mampu mengakomodasi tuntutan pengetahuan dan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan literasi digital, pemikiran. Kritis, dan kerja sama. Integrasi prinsip-prinsip manajemen kurikulum tradisional dengan metode dan teknologi modern dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih holistik dan efektif. Misalnya, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan interaksi dan partisipasi siswa, serta mempermudah akses terhadap sumber-sumber belajar yang lebih variatif. Selain itu, prinsip-prinsip tradisional seperti disiplin, hafalan, dan pembinaan karakter dapat dipertahankan dan diperkaya dengan metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis proyek, sehingga siswa tidak hanya menguasai konsep agama secara mendalam, akan tetapi mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggabungkan kekuatan dari kedua pendekatan ini, diharapkan pendidikan Islam dapat mencetak generasi yang berkarakter kuat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan global, sambil tetap menjaga identitas keislaman yang kokoh.
Menata ulang pendidikan Islam di Indonesia merupakan langkah strategis untuk memastikan keberhasilan generasi mendatang. Integrasi pendekatan saintifik, pembaharuan kurikulum, keterlibatan orang tua, evaluasi kurikulum, dan relevansi manajemen kurikulum tradisional dan modern adalah beberapa aspek kunci yang perlu diperhatikan. Dengan melakukan reformasi yang komprehensif dan berkelanjutan, pendidikan Islam akan lebih mampu menghadapi tantangan dan memenuhi kebutuhan generasi masa depan, menjadikannya lebih relevan, efektif, dan berdaya saing.
DAFTAR PUSTAKA
Auliya, W. K. (2022). Integrasi Pendekatan Saintifik Melalui Model Kecakapan Abad 21 Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. At-Tadib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam, 14(1), 48-60. https://doi.org/10.47498/tadib.v14i1.906
Miswanto, Abdul Halim, & Dukhroini Ali. (2024). Membangun Pendidikan Islam Berkualitas melalui Pembaharuan Kurikulum di SD Muhammadiyah Plus Kota Batam. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(1), 823-834. https://doi.org/10.58230/27454312.511
Thahir, M., Rachmaniar, A., & Thahir, W. (2024). Pengaruh Keterlibatan Orang Tua dalam Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik. Indonesian Journal of Educational Counseling, 8(1), 99-107. https://doi.org/10.30653/001.202481.343
Fadhillah Izzatun Nisa, & Tasman Hamami. (2023). Evaluasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 9(3), 1374-1386. https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v9i3.548
Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam Menurut Ibnu Sahnun Dan Relevansi Dengan Pendidikan Modern. (2024). Journal of International Multidisciplinary Research, 2(9), 105-108. https://doi.org/10.62504/jimr875
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H