Sebagian akibat negatif pemakaian teknologi data dalam Pendidikan bisa dilihat, antara lain :
Siswa jadi pecandu dari keberadaan dunia maya yang kelewatan
Perihal ini bisa terjalin kala siswa tidak mempunyai perilaku skeptis serta kritis terhadap suatu yang baru. Terlebih dalam konteks dunia maya( internet) mereka secara tidak langsung sudah merambah dunia over gratis, sehingga sangat berarti kedua perilaku di atas jadi benteng ataupun filter dari seluruh sumber data yang terdapat.
Aksi criminal
Dalam dunia Pendidikan perihal ini bisa terjalin, misalnya pencurian dokumen ataupun peninggalan berarti tentang sesuatu tatanan Pendidikan yang sesungguhnya disembunyikan( dokumen tentang tes akhir ataupun tes negeri) dengan media internet.
Membagikan perilaku apatis pada tiap orang, baik untuk siswa ataupun guru
Perihal ini bisa dilihat misalnya dalam sistem pendidikan. Dimana sistem pendidikan tidak silih berjumpa antara siswa serta guru hingga bisa terjalin siswa kurang aktif dalam sistem pendidikan serta hasilnya tidak optimal.
- Pentingnya Pendidikan Karakter SiswaÂ
Pendidikan ialah proses pendidikan untuk siswa buat bisa menguasai, menguasai, serta menjadikan manusia lebih kritis dalam berpikir. Pendidikan dicoba baik dari segi modul pelajaran di sekolah ataupun perilaku yang wajib dicoba oleh seseorang guru kepada siswa supaya siswa bisa meniru hal- hal baik yang dicoba oleh guru. Salah satunya memakai strategi. Wujud strategi spesial di tingkatan sekolah, diharapkan tujuan pendidikan, dengan menuju pada pembuatan kepribadian bisa tercapai, ialah membentuk bangsa yang berakhlak mulia, berakhlak mulia, bertoleransi, gotong royong, tumbuh dinamis serta berorientasi.
Teknologi sangat mempengaruhi dalam aspek kehidupan manusia serta berfungsi dalam kehidupan warga luas, paling utama kedudukan teknologi dalam bidang Pendidikan. Dalam dunia Pendidikan sendiri, teknologi saat ini mempunyai kedudukan tertentu dalam proses belajar mengajar. Kedudukan guru sangat mempengaruhi dalam pertumbuhan kepribadian siswa, tiap sikap senantiasa ditiru oleh siswa paling utama siswa sekolah bawah yang lebih gampang meniru apa yang dicoba guru semacam berpakaian, berdialog, serta lain sebagainya. Jadi seseorang guru memegang peranan berarti dalam meningkatkan kepribadian siswa sebab guru wajib sanggup mencontohkan hal- hal yang baik untuk siswanya.
Lickona (1991) melaporkan terdapat 11 prinsip supaya Pendidikan kepribadian efisien:
Meningkatkan nilai- nilai etika inti serta nilai- nilai kinerja pendukung selaku landasan.