Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis pernah menempuh pendidikan jurusan Fisika. Dia menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, Dongeng Semua Tentang Didu, Pantun Slenco, dan antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Mengejar Jodoh Juleha (9)

14 Mei 2024   12:53 Diperbarui: 14 Mei 2024   13:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hadeh, Mak. Kalau belum waktunya masa aku harus tantrum."

"Makanya usaha, Ha! Usaha!"

Diam dan kabur adalah pilihan paling bijak yang dipilih oleh Juleha sebelum omelan emak makin berkembang biak. Bapak pun kembali menyibukkan diri dengan tanaman bonsainya.

"Anak sama bapak nggak ada bedanya," omel emak dengan nada kesal.

***

Terhitung sudah ada empat undangan pernikahan di kampung sejak Wika menikah. Setiap kali kondangan, Juleha harus tebal muka karena diledek masih betah jomlo. Akan tetapi, dia tetap saja cuek bebek menanggapi kelakar para tetangganya. Kali ini, dia harus kondangan di kampung tetangga.

"Kenapa nggak emak saja, sih?"

"Emak mau ikut bapak ke pabrik pengalengan ikan. Bisa baheyong kalau emak nggak ikut soalnya emaknya Wika bisa ambil semua laba yang kita peroleh."

"Masa aku yang kondangan mulu. Nggak asyik kali, Mak. Mana ikut rombongan bude-bude rempong."

"Sekalian promosi, Ha. Siapa tahu nyangkut jodoh lantaran berkah kondangan, kan?"

Adu opini dengan emak harus kalah karena aturannya memang begitu. Emak selalu benar, jika emak salah maka ingat aturan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun