Ternyata, pihak keluarga Anusapati diwakili oleh sang paman. Menurut pengakuan mereka, orang tua Anusapati sedang ada bisnis di luar negeri. Juleha tersenyum sinis saat matanya beradu dengan Anusapati.Â
Acara dipenuhi dengan basa-basi dari kedua belah pihak hingga tiba saatnya pemutaran video masa kecil Wika. Juleha berdoa dalam hati semoga semuanya dapat berjalan sesuai rencana.
***
"Kamu harus meyakinkan keluarga Wika agar rencana kita tidak gagal."
"Tenang saja, Pah. Aku pasti akan bisa mendapatkan aset Pak Akim."
"Wika itu anak baik, lambat laun kamu pasti bisa mencintai dia."
"Bagaimana dengan Sovi, Pah? Dia nempel aku mulu."
"Kamu pasti tahu yang terbaik. Tinggalkan cewek yang nggak bisa apa-apa! Dapatkan Wika beserta aset-asetnya atau kita akan jatuh miskin!"
"Papah harus cepat sembuh, hutang-hutang kita pasti akan segera lunas setelah aku menikahi Wika. Aku janji, Pah!"
***
Kegaduhan tidak dapat terbendung, bapak menampar calon menantu dengan keras. Mak Linik pingsan karena shock, sementara Wika terus menjerit histeris.Â