Kisah gadis tomboi yang berliku dalam menemukan jodohnya. Ikuti kisah Juleha by Danu. Dilarang copas, ygy.
Juleha dan Wika saling berpandangan, mereka paham apa yang dirasakan oleh bapak selama ini. Meskipun telah berusaha adil, para istri bapak pasti tetap menuntut jadi yang utama.Â
"Maksudnya biar aku sama Mbak Wika tidak mengikuti jejak emak jadi istri kedua, Pak?"
Kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya kalau bisa jangan sampai terjadi, Ha. Minta sama Gusti Allah biar dikasih jodoh yang bener."
"Nggih, Pak."
"Wika, Bagaimanapun kamu tetap anak pertama bapak ...,"
"Obatnya diminum dulu, Bang. Wika siapkan baju gantinya Leha, sudah magrib nanti telat salat."
Wika hanya mengangguk lalu memberi kode pada Juleha agar segera mandi. Juleha merasa emak tirinya seperti menghalangi perkataan bapak. Apakah ada sesuatu yang mereka sembunyikan? Kalau dia tidak sedang ngambek, emak pasti bisa menjelaskan semuanya. Sayangnya, dia harus menyimpan penasaran sampai tiba waktu berdamai dengan emak.
"Nggak usah bikin masalah, Bang. Kita sudah sepakat sejak Safinah jadi maduku."
"Wika maupun Juleha harus tahu yang sebenarnya sebab kondisi tidak mungkin dimanipulasi. Terlebih jika Wika menikah, Nik. Serapat-rapatnya bangkai disimpan, kelak bau busuk akan tercium juga! Ingat itu!"