Sebuah pesan masuk, Juleha pun langsung bisa menebak siapa pengirimnya. Juleha tidak ingin terjebak ke dalam lingkaran yang tidak waras, tetapi dia juga tidak ingin Wika menderita di kemudian hari. Sebelum kakak tirinya makin jatuh cinta, dia akan menyampaikan kelakuan Anusapati.
[Asal kamu tahu, Wika tidak akan pernah percaya cerita konyolmu. Jadi, jangan berbuat macam-macam atau ibumu akan menanggung akibatnya!]
Ancaman yang bergulir pada pesan berikutnya mau tidak mau membuat Juleha terpancing. Dia memang masih bisa bergeming terhadap segala bentuk cemoohan dan ancaman kecuali sudah menyinggung emaknya.
[Jangan bawa-bawa emak! Kita selesaikan semuanya dengan sportif!]
Juleha mengacak rambutnya dengan kesal, dia tidak menyangka bahwa lelaki yang selalu dibanggakan oleh Wika benar-benar begudal.
**Bersambung**