Mohon tunggu...
Afi
Afi Mohon Tunggu... Wiraswasta - pembelajar

email: danusukendro@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Obat Pereda Nyeri ala Jokowi

20 Februari 2015   02:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:52 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_369718" align="alignnone" width="700" caption="foto : tribunnews.com"][/caption]

Pembatalan Komjen BG sebagai Kapolri disambut gembira oleh publik. Melupakan sesaat persoalan krusial rekening gendut dan 'kriminalisasi KPK'.

##

Pernah sakit kepala? Duh, nggak tahan..

Solusinya, minum analgesik, obat pereda rasa nyeri..

Sesaat kemudian..

Hmm.. Lumayan. Agak enakan..

Meski  efeknya hanya sesaat..

Begitulah. Hari Rabu, 18 Februari 2015 sore kemarin seolah menjadi antiklimaks dari konflik berkepanjangan Polri vs KPK. Jokowi resmi membatalkan pelantikan Komjen BG sebagai Kapolri. Sebagai gantinya, dia akan mengajukan Komjen Badrodin Haiti.

Sang Presiden mengajukan tiga nama Plt pimpinan KPK; Johan Budi, Taufikurrahman Ruki dan Indriyanto Seno Adji. Nama-nama yang sekilas sudah beken dalam pemberantasan korupsi dan hukum pidana.

Sorotan publik terfokus pada keberanian Presiden membatalkan Komjen BG yang bermasalah. Keberanian luar biasa yang tak terduga. Artinya, dia berani melawan Mega, empunya partai pengusung, PDIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun