[caption id="attachment_369718" align="alignnone" width="700" caption="foto : tribunnews.com"][/caption]
Pembatalan Komjen BG sebagai Kapolri disambut gembira oleh publik. Melupakan sesaat persoalan krusial rekening gendut dan 'kriminalisasi KPK'.
##
Pernah sakit kepala? Duh, nggak tahan..
Solusinya, minum analgesik, obat pereda rasa nyeri..
Sesaat kemudian..
Hmm.. Lumayan. Agak enakan..
Meski  efeknya hanya sesaat..
Begitulah. Hari Rabu, 18 Februari 2015 sore kemarin seolah menjadi antiklimaks dari konflik berkepanjangan Polri vs KPK. Jokowi resmi membatalkan pelantikan Komjen BG sebagai Kapolri. Sebagai gantinya, dia akan mengajukan Komjen Badrodin Haiti.
Sang Presiden mengajukan tiga nama Plt pimpinan KPK; Johan Budi, Taufikurrahman Ruki dan Indriyanto Seno Adji. Nama-nama yang sekilas sudah beken dalam pemberantasan korupsi dan hukum pidana.
Sorotan publik terfokus pada keberanian Presiden membatalkan Komjen BG yang bermasalah. Keberanian luar biasa yang tak terduga. Artinya, dia berani melawan Mega, empunya partai pengusung, PDIP.