Mohon tunggu...
Raden Danurwindo S W A
Raden Danurwindo S W A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional Veteran YK

Mahasiswa ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Keterlibatan Laos dalam Perang Vietnam

30 April 2023   11:20 Diperbarui: 3 Mei 2023   12:50 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Vietnam atau disebut Perang Indochina II merupakan perpecahan intemal antara 2 kubu, yaitu Vietnam Utara melawan Vietnam Selatan yang masing-masing menganut ideologi berbeda. Kedua kubu saling bersaing untuk menyatukan Vietnam dengan ideologi yang dianut, Vietnam Utara dengan ideologi komunis dan Vietnam Selatan dengan ideologi liberal. Perang ini terjadi tahun 1955 hingga 1975.

Seperti yang diketahui, dalam Perang Vietnam ini ada keterlibatan dari pihak eksternal seperti negara-negara pendukung tiap kubu. Vietnam Selatan dengan ideologi liberal didukung oleh Amerika Serikat, Australia, Filipina, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Thailand. Sementara Vietnam Utara dengan ideologi komunis didukung oleh China, Korea Utara, Kuba, Mongolia, dan Uni Soviet.

Tidak hanya itu, Laos dan Kamboja pada akhirnya juga terlibat dalam Perang Vietnam ini. Meskipun Laos bukan aktor utama dalam peperangan tersebut, tetapi Laos menjadi negara yang paling banyak dibom. Tentu saja ini merupakan hal yang sangat

merugikan bagi Laos Lantas bagaimana Laos pada akhirnya terlibat dalam Perang Vietnam?

Laos dilewati Jalur Ho Chi Minh

Pada awal meletusnya Perang Vietnam pada 1955, Laos sebagai negara tetangga berusaha bersikap netral dan tidak terlibat. Akan tetapi, akibat letak geografis Laos yang berbatasan langsung oleh Vietnam menjadikan Laos akhimya ikut terlibat. Batas negara Laos yaitu pada bebelah barat laut berbatasan dengan China dan Myanmar, sebelah timur dengan Vietnam, sebelah selatan dengan Kamboja, dan sebelah barat dengan Thailand,

Bagian negara Laos sebelah timur berbatasan langsung dengan Vietnam. Perbatasan

Laos tersebut dilewati oleh jalur logistik atau jalur perbekalan perang yang membentang dari Vietnam Utara sampai Vietnam Selatan Bernama Jalur Ho Chi Minh.

Jalur Ho Chi Minh dijadikan sebagai jalur untuk memasok kebutuhan selama Perang Vietnam ini. Oleh karena itu, Amerika Serikat yang mendukung Vietnam Selatan akhirnya mengebom Jalur Ho Chi Minh untuk mengganggu jalur pasokan bagi Vietnam Utara.

Angkatan Udara Amerika Senkat mulai meluncurkan pengeboman di Laos pada 1964 dengan diterbangkannya pesawat AC-130 dan B-52 yang berisi bom cluster. Amerika Serikat menjatuhkan bom di Jalur Ho Chi Minh yang setara dengan 1 pesawat penuh setiap 8 menit dalam 24 jam dan berlangsung selama beberapa tahun

Mulanya, misi pengeboman Jalur Ho Chi Minh ini merupakan misi rahasia, bahkan catatan operasionalnya juga dipalsukan. Akan tetapi, Laos telah mengetahui bahwa Amerika Serikat-lah yang menjadi dalang dari pengeboman tersebut. Inilah salah satu alasan mengapa Laos terlibat dalam Perang Vietnam.

Berkembangnya Ideologi Komunisme di Laos

Keputusan Amerika Serikat untuk mengebom Jalur Ho Chi Minh selain karena untuk mengganggu jalur pasokan perang bagi Vietnam Utara yaitu sebagai bagian dari upaya CIA (Badan Intelejen Amerika Serikat) untuk merebut kekuasaan dari komunis Pathet Lao di Laos. Pathet Lao merupakan sebuah kelompok komunis di Laos yang bersekutu dengan Vietnam Utara dan Uni Soviet selama Perang Vietnam. Pathet Lao telah didirikan sejak 1950 dan dipimpin oleh Pangeran Souphanouvong yang pernah menjalani pendidikan di Vietnam.

Amerika Serikat saat itu khawatir akan penyebaran ideologi komunis yang akan membawa Laos sepenuhnya menganut ideologi tersebut. Amerika Serikat melalui Presiden AS ke-34, Dwight D. Eisenhower (1953-1961) menyatakan bahwa apabila Laos menjadi negara komunis sepenuhnya, maka akan menimbulkan efek domino yang menyebabkan negara-negara Asia Tenggara lainnya akan mengikuti

Adanya kekhawatiran tersebut, menyebabkan Amerika Serikat terus mengamati perkembangan Pathet Lao yang popularitasnya semakin meningkat di Laos. Pada tahun 1960, CIA berusaha mendekati Jenderal Besar Royal Lao Army di Laos, Vang Pao untuk menjadi kepala tentara rahasia CIA. Hal tersebut dilakukan untuk memukul mundur Pathet Lao. Akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil.

Kegagalan usaha tersebut disebabkan karena ketika menjelang tahun 1970, pasukan Pathet Lao telah mencapai 45.000 dan sekutu Vietnam Utara mencapai 50.000 orang telah menguasai dan mengendalikan sebagian besar wilayah Laos. Meskipun Pangeran Souvanna Phouma (Pro-Barat) telah didukung sepenuhnya oleh AS, tetapi ia hanya dapat menguasi Ibu Kota Administrasi Laos.

Dampak dari Perang Vietnam ini dirasakan langsung oleh Laos sebagai negara tetangganya. Diketahui pada tahun 1964-1973, melalui pesawat-pesawat tempurnya AS menjatuhkan berbagai jenis bom yang jumlahnya lebih dari 270 juta bom di Provinsi Xieng Khouang, Laos pada masa Perang Vietnam. Sepertiga dari bom yang dijatuhkan saat itu gagal meledak dan menjadi ancaman bagi warga sekitar Provinsi Xieng Khouang Laos hingga saat ini.

Sampai saat ini, bom yang dijatuhkan AS saat itu masih menjadi penyebab terbunuhnya warga Laos hingga 20.000 jiwa terenggut sejak perang itu. Diperlukan setidaknya $25 juta dolar setiap tahun selama satu dekade ke depan untuk membersihkan lahan di Laos dari bom bom ini. Meskipun menurut catatan jumlah korban akibat bom ini dari 2008-2015 semakin menurun, namun presentase jumlah korban luka dan meninggal pada anak-anak justru meningkat.

Berdasarkan kedua alasan kuat tersebut dan dampak serius yang ditimbulkan, Laos memutuskan untuk terlibat dalam Perang Vietnam. Keputusan Laos untuk terlibat adalah karena Laos mengalami kerugian yang besar akibat Perang Vietnam tersebut. Meskipun terlibat dalam perang merupakan suatu keputusan yang krusial dan juga bukan hal yang menguntungkan, tetapi Pemerintah Laos memiliki kepentingan nasional yang ingin dilindungi yaitu terkait keselamatan dan keamanan warga negaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun