Perasaan lega telah tersampaikan dan sedang menyelimuti para panitia penyelenggara kegiatan Pengajian Akbar dan Festival Tari Sufi Nusantara dengan tema "Aktualisasi akhlak Rasulullah Saw untuk menguatkan sikap moderat bagi generasi muda Islami yang bermartabat".
Ketua umum LDK Fathir Ar Rasyid UIN Salatiga, Heri Sudarmadi berharap dengan adanya kegiatan pengajian di lingkungan kampus bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait pentingnya meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW.
"Melalui kegiatan pengajian akbar dan festival tari sufi , kami ingin memberikan edukasi kepada generasi muda terkait pentingnya pemahaman untuk mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan teladan bagi kehidupan sehari-hari." Jelas Heri pada sambutannya.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin ( 10/10/2022) di gedung Auditorium Student Center UIN Salatiga tersebut , mendapatkan apresiasi juga dari Dr. Ilyya Muhsin, S. HI., M. Si, selaku pembina LDK Fathir Ar Rasyid UIN Salatiga.
"Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pengurus LDK dan panitia penyelamatan yang sudah mengadakan acara yang sangat bermakna ini, karena acara ini diselenggarakan pada bulan Maulud Nabi, dimana Nabi Muhammad SAW adalah makhluk paling mulia yang telah dilahirkan di dunia ini." Tegasnya.
Acara dibuka langsung oleh Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. H. Sidqon Maesur, Lc. M.A, sekaligus memberikan pesan pesan yang menyulut semangat para pengurus dan anggota LDK UIN Salatiga.
"Ini pesan saya, LDK memang berbeda. Dan mari buka acara yang luar biasa ini dengan membaca Basmallah bersama sama." Ajaknya.
Tak kalah menariknya, kegiatan diisi dengan pengajian dari Beliau K.H Amin Budi Harjono beserta tampilan-tampilan tari sufi yang sangatlah memukau dan memanjakan mata para peserta maupun tamu undangan.
Adapun sedikit pembahasannya kurang lebih dari Beliau K. H Amin Budi Harjono atau sering dipanggilnya dengan Abah Budi, bahwasanya
Benih yang kecil, seiring musim bertumbuh menjadi besar.
- Syaikh Maulana Arrummi :
Cita cita adalah bagai benih dalam tanah, hanya soal musim. Seiring musim dia akan bertumbuh dan berbuah.
- Perjalanan tari sufi banyak diikuti oleh anak anak muda, yang menjadikan departemen kebudayaan turki.
- Tari sufi ini bukan bagian dari tari, akan tetapi disebut dengan whirling dervishes. Tarian sufi dianggap penuh makna karena sebagai bagian dari meditasi.
Tidak termasuk kategori tari, karena tidak ada gerakan kaki ke kanan kekiri dan maju mundur, hanya berputar pada poros dan poros itu ada dihati.
Semesta ini diminiaturkan oleh Allah putaran kekiri, dan putaran itu diminiaturkan kedalam thawaf.
Kalau thawaf syar'i ada di ka'bah sana, tetapi ada thawaf haqiqi yang ada dihati.
Syaikh Arrummi menunjukkan jalan,Â
Yaa Ibna Adam, kata Allah ; Aku dikenal melalui cinta, dan cinta berbagi pada setiap hati.
Jadi kalau jati berfirki maka jasadlah yang thawaf.
- Hukum Tari Sufi.
Syaikh Arrummi mengatakan, banyak sunnah takririyyah yang belum dilakukan oleh umat islam, maka syaikh Arrummi menyimpulkan bahwasannya hukum tari sufi adalah sunnah takririyyah.
Sunnah takririyyah adalah, nabi tidak melakukan dan juga tidak memerintahkan, akan tetapi melihat.
Ayat ini isyarat bahwasannya Nabi Muhammad akan pergi meninggalkan mereka para sahabat tidak ada kesedihan yang melebihi kejadian itu, semua tertunduk diam.
Kemudian nabi mengatakan "Besok di akhirat, orang orang akan dikumpulkan oleh orang yang lebih dicintai."
Setelah mendengar perkataan itu, suasana yang semula haru kemudian berubah menjadi gembira yang tak terkira.
Maka ini dipahami oleh para sahabat, bahwasannya kematian bukan dari akhir segalanya.
Sampai Abu Bakar As Shiddiq berputar, dengan mengenakan jubahnya.
Maka tari sufi menggunakan tenur seperti ini termasuk ittiba' kepada sahabat Abu Bakar As Shiddiq, disisi lain adalah agamawan yang mekar.
 Ketika kamu tidak punya apa apa, tapi dihatimu ada Allah maka itu sudah cukup, kamu tidak akan menyesal selama-lamanya. Dari pada kamu mempunyai segalanya, tapi dihatimu tidak ada Allah maka semua itu percuma, rugi, dan menyesal selama-lamanya maka gunakan hatimu untuk berfikir.
Nabi melahirkan ma'rifat didalam hatimu, dan kau disuruh menyerap ajarannya, maka jiwamu akan megah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H