Mohon tunggu...
Danu AbianLatif
Danu AbianLatif Mohon Tunggu... Politisi - Pekerjaan sebagai kuli orang

Hidup sederhana tapi menjalaninya tidak sesederhana itu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hina Dina

30 Oktober 2024   10:51 Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:11 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan

Apakah bumi marah padaku?

tanah seolah enggan menerima telapak kakiku

jalan-jalan subur yang aku lalui

berubah seketika menjadi tanah tandus nan gersang

Tuhan 

bukankah matahari itu indah?

wujud elok di kala terbit dan terbenamnya

mengapa dia hadir menyapaku

dalam wujud panas membaranya

Tuhan

katanya malam hari menyuguhkan ribuan bintang

membentang memenuhi canvas langit malam

kini aku mengangkat kepala dan menatapnya

tidak ada satupun bintak yang dapat aku lihat dengan mataku

bulan, laut, gunung segala keindahan lainya

seolah bersembunyi enggan memamerkan tarian indah padaku

memang demikian hinda ddiri ini

mengapa hal indah menjadi duka

(selangor 30 oktober 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun