Mohon tunggu...
Danu AbianLatif
Danu AbianLatif Mohon Tunggu... Politisi - Pekerjaan sebagai kuli orang

Hidup sederhana tapi menjalaninya tidak sesederhana itu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lautan Derita

22 Oktober 2024   11:23 Diperbarui: 22 Oktober 2024   11:54 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lembayung menatap sedu

membawa raga menatap tabu

menakar sedari arah membara

membalut mekar tidak kunjung jua

membebani ruang hitam 

serdadu gulita penjuru arah menghujam

menapat pada lingkaran berduri

mengusap tisu saja tidak sudi

gunung tinggi menjulang nan luas

hasrat terbuang terbang bak kapas

hidup sebatangkara bak seekor uanggas

menatap kurung kandang harap lepas

ombak derap detuman menghantam karang

kitsah usang mengharap hilang

dalam palung tak harap pulang

raga kosong menuju arah liang

dermaga baru menuju samudera

badai atau senja tiada tara

kutip koin di bawah tanah

duduk di tepi menatap pasrah

( selangor 22 oktober 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun