Aku ada dan tiada
pada fana dunia yang menyapa
bau abu jalanan tak asing
bunyi rius bertalu-talu kian membising
pamplet jalan itu menunjukan arah
sial aku tak dapat membacanya
jari mungil mengepalkan sesalnya
kian menelan pada sunyi menghindar
aku bertamu pada mimpi sunyi
enggan menyapa kian asing
tidak ada jembatan untuk kembali
merajut sulam sambil berbaring
hilang arah tiada marah
sebatang kara melawan sagara
kian memberi tapi empati
bukti nyata tak dapat bersaksi
bulan juga termenung
bintang kian bersembunyi
ombat melambatkan tabrakanya
huruf sudah habis di makan makna
(kuala lumpur 26 juli 2024)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!