Mohon tunggu...
Danu Aditya
Danu Aditya Mohon Tunggu... -

Seorang manusia yang haus akan informasi yang bersifat netral....

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Defensive Medicine: Bukan Dokter tetapi Hakim Artidjo yang Minta

1 Desember 2013   11:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:27 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang sekali, hakim tidak menjelaskan tindakan yang mana yang menyebabkan masuknya udara, apakah pemasangan infus atau tindakan operasinya. Andaikatapun pemasangan infus yang tidak mungkin menyebabkan hal itu, bahkan 30 menit sebelum operasi sudah terdapat udara, lantas tindakan yang mana yang menyebabkan masuknya udara.

Bagaimana dengan dokternya?


Sebenarnya para dokter tidak mau menerapkan defensive medicine, karena:


  1. bertentangan dengan hati nurani, para dokter ingin hasil yang terbaik, dan hasil terbaik itu pada umumnya mengikuti semakin cepat semakin baik. selain itu, tidak sedikit inform-consent yang memerlukan waktu yang cukup lama akibat transpor orang yang berkompeten (keluarga). defensive medicine juga mengakibatkan biaya yang membengkak.
  2. produktivitas medis turun, karena biaya-biaya dibebankan untuk pemeriksaan penunjang dan seperti yang saya tulis, efisiensinya akan turun.
  3. rasa percaya kepada pasien, karena kasus ini memberikan kemungkinan bahwa dengan prosedur-pun dapat ditahan berdasarkan opini dari keluarga pasien/pasien/ahli hukum.

Dampak Negatif


Sudah jelas saya tulis pada tulisan saya yang pertama mengenai defensive medicine.

Solusi


Karena sudah jelas penyebab-nya adalah keputusan hakim itu, solusinya tidak lain dan tidak bukan keputusan hakim tersebut haruslah berubah. Apabila keputusan gagal berubah, defensive medicine pasti berjalan di kalangan dokter. Oleh karena itu, dukunglah para dokter agar keputusan hakim dapat berubah dan skenario-skenario saya yang buruk pada tulisan pertama saya tidak terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun