Di era sebelum Jonan, akan terlihat stasiun-stasiun kereta begitu kumuh dan sumpek. Pedagang asongan, pengemis, pengamen dan penumpang kereta akan bercampur baur menjadi satu. Jadi, siapapun bebas untuk keluar masuk stasiun. Maka tidak heran jika pada saat itu, di kereta-kereta akan kita jumpai pengasong dan pengemis berkeliaran di dalam kereta.
Tetapi di era Jonan, hal tersebut tidak akan terlihat lagi. Hanya para penumpang saja yang boleh berada di dalam peron. Selain itu dilarang masuk. Stasiun-stasiun pun terlihat lebih tertib dan apalagi sekarang banyak stasiun-stasiun yang di renovasi. Kios-kios kecil yang semulanya menghiasi stasiun-stasiun kini telah dirobohkan. Sehingga stasiun-stasiun pun lebih leluasa.
4. Tiket Elektronik
Jika sebelumnya kita mengenal tiket karcis dari kertas, maka di era Jonan tiket kereta dibuat menjadi tiket elektronik. Untuk sekarang ini, tiket elektronik yang tersedia ada dua jenis. Yang berstatus harian dan yang multi. Yang harian dinamakan Tiket Harian Berjaminan (THB) yang mana setiap tiketnya dijaminkan sebesar Rp.5000,- yang dapat diuangkan kembali ketika sampai di stasiun tujuan. Sedangkan yang multi adalah tiket yang dapat dipergunakan kapan saja selama masih ada saldo di dalamnya. Dan tiket ini dapat diisi ulang.
5. Penumpang Di Atas Atap Kereta (Atapers)
Jika sebelumnya kita selalu melihat para penumpang kereta ekonomi dengan santainya duduk di atas atap kereta (biasa disebut atapers), kini pemandangan itu sudah tidak pernah terlihat lagi. Apalagi kereta ekonomi dihentikan pelayanannya pada tahun lalu. Dan inilah salah satu prestasi Jonan yang patut diapresiasi.
Dan tentu saja masih banyak hal-hal positif yang telah ditorehkan oleh Jonan di perkeretaapian Indonesia. Tetapi selain hal-hal di atas, masih banyak juga hal-hal yang masih belum dapat diatasi sampai sekarang ini.
Misalnya masalah signal yang kerap menghantui penumpang kereta. Masalah wesel yang menjadi momok. Ataupun kereta yang mogok di tengah jalan serta pengatur udara yang tidak berfungsi. Jadwal kereta yang kadang kala meleset jauh dari yang dijadwalkan. Dan untuk kedepannya, kita mengharapkan perkeretaapian Indonesia dapat mengatasi kendala-kendala tersebut, sehingga perkeretaapian Indonesia akan tambah maju dan bisa disejajarkan dengan perkeretaapian negara tetangga. Inilah harapan seorang penumpang kereta rel listrik jurusan Bogor-Jakarta.
*** Cibubur, 060214