Mohon tunggu...
Danang Saparudin
Danang Saparudin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

mencoba terus untuk menulis. tulisan-tulisan yang lain bisa dilihat di www.dansapar.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

30 Panggilan Tak Terjawab

15 Desember 2009   07:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:56 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tahu dia ingin menelponku. Aku juga ingin mendengar suaranya. Tapi seperti merk pakaian kaum hawa, GENGSI, aku tetap tak ingin menjawab telepon dari nya sebelum tiga puluh missed calls terlihat di layar handphone-ku. Itulah kebiasaanku setelah aku pergi tanpa ada kejelasan dari Angin. Absurd memang!

Namun saat ini aku sedikit menurunkan kadar gengsiku. Sebuah pesan terkirim untuk Angin.

“Berbisiklah angin kepada Marsekal Guntur. Ikutilah dia hingga berjumpa dengan Pramoedya Ananta Toer. Temui aku di tempat 25 perempuan cantik membawa kepala kambing ”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun