Dalam kacamata atau sudut pandang penulis, pengeluaran lebih banyak untuk pos konsumtif sebenarnya juga berbagi berkat kepada sesama, jadi sebenarnya "investasi sosial"
Tidak selalu hasil sebuah investasi itu adalah uang atau materi, tetapi bisa jadi mempererat persahabatan maupun juga persaudaraan.Â
Jadi ketika mengeluarkan prosentasi lebih banyak untuk berbagi dibandingkan untuk investasi pribadi, tentu ada tujuan yang ingin dicapai.
Lalu mengapa juga perlu dana THR tersebut disisihkan untuk investasi?Â
Karena kitapun harus belajar untuk berpikir tidak hanya masa kini, tetapi juga masa depan.
Investasi bukan soal 1- 2 tahun saja, tetapi untuk jangka panjang, misalnya untuk dana pensiun nantinya ketika sudah tidak bekerja dan tidak lagi mendapatkan dana THR.
Pengelolaan keuangan yang tepat sejak dini, tentu akan menolong kita agar tidak terjebak menjadi beban bagi generasi sesudahnya.
Masih segar dalam ingatan kita tentang istilah generasi sandwich dimana kaum yang muda juga menanggung generasi di atasnya.
Hal ini mungkin saja karena tidak mempersiapkan keuangan dengan baik pada saat masih aktif bekerja.
Prosentase pembagian bisa berubah tergantung keperluan masing-masing, bahkan jika memang ingin menggunakan semuanya untuk konsumtif, tentu boleh juga.
Satu hal yang penting untuk diingat ialah jangan sampai menghabiskan dana THR untuk konsumtif, bahkan mengambil dari pos gaji rutin bulanan.