Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Magnet Ganjar Pranowo, Parpol Manalagi Menyusul?

28 April 2023   08:50 Diperbarui: 29 April 2023   09:03 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai Capres PDI-P. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkannya di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023).| Dok. PDI-P via Kompas.com

Pasca ditetapkannya Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, peta dukungan partai politik pun mengalami perubahan, bahkan sudah ada beberapa partai politik yang menyatakan dukungannya kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Tidak dapat dipungkiri memang, peta politik tanah air menjadi makin dinamis dan menarik untuk diikuti perkembangannya. Strategi PDIP yang mengumumkan bakal calon presidennya pada momentum berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri memang patut diapresiasi.

Di saat berita-berita intens tentang arus mudik Lebaran, tanpa ada informasi apapun sebelumnya berkaitan dengan pengumuman capres, tiba-tiba hari Jumat 21 April 2023 bertepatan dengan Hari Kartini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan bakal capres dari partai pemenang pemilu 2019 tersebut.

Efek surprise atau kejutan tentu membawa dampak positif bagi PDIP dan juga capres yang diusung. Pembicaraan yang muncul tidak hanya secara daring, tetapi juga luring terhadap peristiwa ini menghiasi obrolan masyarakat bersama keluarga di kampung halaman, tanpa terkecuali juga di tataran elit para pimpinan partai politik saat ini. 

Bersama dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan beberapa nama tokoh lainnya, nama Ganjar Pranowo memang sering muncul dalam berbagai survei calon presiden dari berbagai lembaga. 

Tidak hanya itu, beberapa kali (meski tidak selalu) nama kader PDIP yang juga pernah menjadi anggota DPR tersebut bahkan berada di atas capres-capres lainnya.

Padahal saat itu, Ganjar Pranowo sendiri belum diusung resmi oleh partainya, tetapi elektabilitasnya cukup tinggi. Apalagi saat ini, ketika PDI Perjuangan tempatnya bernaung resmi mendeklarasikannya, ada kemungkinan elektabilitas akan meningkat.

Tentu tingginya elektabilitas capres belum menjadi jaminan seseorang akan pasti terpilih sebagai presiden atau wakil presiden mendatang, karena akan dipengaruhi juga faktor lainnya.

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri, elektabilitas seseorang menjadi salah satu faktor utama bagi partai-partai politik untuk ikut mendukung sosok capres tersebut.

Sumber : www.detik.com
Sumber : www.detik.com

Ganjar Pranowo seolah menjadi magnet bagi partai politik yang belum memiliki calon presiden yang akan diusung untuk bergabung dengan PDI Perjuangan. 

Tercatat sudah ada 3 partai politik yang secara resmi memberikan dukungannya kepada kader PDIP tersebut yaitu PSI, Hanura, dan yang terbaru ialah PPP. 

Dukungan dari partai-partai politik tersebut muncul tentunya selain karena elektabilitas Ganjar juga tak lepas dari partai yang menaunginya yaitu PDIP sebagai partai pemenang pemilu sebelumnya.

Sebagai partai pemerintah di mana Presiden Jokowi juga adalah kader PDIP, tentu bergabung dengan partai berlambang banteng ini menjadi pilihan terbaik dan juga realistis.

Meski demikian, jika melihat survei dari berbagai lembaga riset di mana persaingan Ganjar maupun Prabowo cukup tipis angkanya, maka tentu menarik untuk melihat sejauh mana dukungan masyarakat maupun juga mesin partai pendukung untuk berusaha meraih suara pemilih.

Ibarat permainan sepak bola di mana pertandingan belum berakhir sebelum peluit akhir ditiup oleh wasit, demikian pula dalam proses pencapresan saat ini. Segala sesuatu mungkin saja terjadi, dan baru akan pasti November 2023 mendatang di saat resminya capres dan cawapres tetap yang akan berlaga dalam Pemilu 2024.

Rentang waktu kurang lebih 6 bulan tentu bukan waktu yang lama, meski juga tidak bisa dikatakan sebentar, karena seperti diungkapkan bahwa mungkin saja akan terjadi kejutan demi kejutan lainnya.

Jadi bisa saja akan ada partai politik lain yang bergabung atau bisa jadi kedua tokoh yang elektabilitas tinggi dan sedang bersaing sebagai capres justru bersatu menjadi pasangan capres dan cawapres.

Lepas dari itu, di tengah dinamika perpolitikan di tanah air makin meningkat, harapan penulis ialah agar para elit politik untuk tetap mengedepankan kepentingan rakyat dan bukan hanya transaksional semata.

28 April 2023

-dny-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun