Tercatat sudah ada 3 partai politik yang secara resmi memberikan dukungannya kepada kader PDIP tersebut yaitu PSI, Hanura, dan yang terbaru ialah PPP.Â
Dukungan dari partai-partai politik tersebut muncul tentunya selain karena elektabilitas Ganjar juga tak lepas dari partai yang menaunginya yaitu PDIP sebagai partai pemenang pemilu sebelumnya.
Sebagai partai pemerintah di mana Presiden Jokowi juga adalah kader PDIP, tentu bergabung dengan partai berlambang banteng ini menjadi pilihan terbaik dan juga realistis.
Meski demikian, jika melihat survei dari berbagai lembaga riset di mana persaingan Ganjar maupun Prabowo cukup tipis angkanya, maka tentu menarik untuk melihat sejauh mana dukungan masyarakat maupun juga mesin partai pendukung untuk berusaha meraih suara pemilih.
Ibarat permainan sepak bola di mana pertandingan belum berakhir sebelum peluit akhir ditiup oleh wasit, demikian pula dalam proses pencapresan saat ini. Segala sesuatu mungkin saja terjadi, dan baru akan pasti November 2023 mendatang di saat resminya capres dan cawapres tetap yang akan berlaga dalam Pemilu 2024.
Rentang waktu kurang lebih 6 bulan tentu bukan waktu yang lama, meski juga tidak bisa dikatakan sebentar, karena seperti diungkapkan bahwa mungkin saja akan terjadi kejutan demi kejutan lainnya.
Jadi bisa saja akan ada partai politik lain yang bergabung atau bisa jadi kedua tokoh yang elektabilitas tinggi dan sedang bersaing sebagai capres justru bersatu menjadi pasangan capres dan cawapres.
Lepas dari itu, di tengah dinamika perpolitikan di tanah air makin meningkat, harapan penulis ialah agar para elit politik untuk tetap mengedepankan kepentingan rakyat dan bukan hanya transaksional semata.
28 April 2023
-dny-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H