Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi Itu Menyisihkan Bukan Menyisakan

30 Januari 2023   14:00 Diperbarui: 30 Januari 2023   14:01 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buat hidup sebulan saja kembang kempis dan terkadang masih kurang bahkan tidak ada sisanya, apalagi diminta untuk menyisihkan dana buat ditabung atau diinvestasikan." 

Pernyataan tersebut mungkin pernah didengar atau jangan-jangan pernah diucapkan oleh para pembaca. Tentu bukan hal yang salah, meski juga sebenarnya tidak sepenuhnya benar.

Investasi memang tidak menyenangkan di awalnya, karena hasilnya tidak akan langsung terlihat. Ibarat menanam pohon, maka tentu bentuk awalnya bukan langsung pohon besar, tetapi benih yang kecil.

Seringkali ketika kita mendengar kata investasi, maka mindset yang muncul adalah itu untuk mereka yang memiliki kelebihan uang dan bukan untuk orang yang penghasilannya pas-pasan atau habis untuk biaya hidup sebulan.

Padahal, untuk melakukan investasi itu tidak melihat besar kecilnya penghasilan seseorang. Setiap kita dapat berinvestasi, asalkan memiliki komiten untuk melakukannya.

Jika ada yang berkata, wah saya sudah berkeluarga dan kebutuhan untuk istri maupun anak juga banyak, mana cukup jika untuk melakukan investasi lagi? Mungkin artikel ini tidak berguna untuk anda, dan lebih baik tidak usah melanjutkan membacanya karena akan membuang waktu anda.

Mulai Sejak Dini

Wah ternyata masih melanjutkan untuk membaca artikel ini ya? Berarti saya asumsikan ada niat dari pembaca untuk memulai melakukan investasi.

Apakah harus mereka yang sudah punya pekerjaan baru dapat berinvestasi? Ternyata tidak juga, karena dapat dimulai sejak dini, artinya sejak masih anak-anak atau sejak berada di bangku sekolah.

Ketika kita kecil, pasti mendapat uang jajan dan biasanya orang tua selalu memberi nasihat, ingat untuk ditabung jangan dihabiskan. Nah, prinsip investasi juga hampir sama seperti dengan menabung, meski juga ada perbedaannya.

Ketika mendapat uang jajan dan ada sisanya maka baru sisa uang itu yang ditabung. Akan tetapi, jika seorang anak memiliki komitmen menabung maka dia tentu akan menyisihkan dahulu dan baru sisanya digunakan untuk jajan.

Jika hal ini dimulai sejak dini dan belajar dengan uang jajan hasil pemberian orang tuanya, maka dikemudian hari ketika sudah bekerja hal investasi tidak lagi menjadi sebuah beban tetapi sudah menjadi kebiasaan.

Menyisihkan bukan Menyisakan

Di atas penulis sudah memberikan contoh bahwa ternyata investasi itu dapat dimulai sejak dini atau masa anak-anak. Dengan kata lain, akan lebih mudah melakukannya ketika dewasa nantinya, karena sudah menjadi kebiasaan sejak kecil.

Ada 2 sikap yang sebenarnya mendasari komitmen seseorang untuk dapat melakukan investasi yaitu sikap menyisihkan atau menyisakan. Pilihan sikap tersebut akan menentukan apakah dia sebenarnya memiliki komitmen berinvestasi atau tidak.

Menyisihkan memiliki makna sama dengan memisahkan, dimana seseorang memulainya sejak awal dan bukan di akhir. Jadi ketika menerima misalnya uang gajian, maka langsung menyisihkan 10% dari uang gajian tersebut untuk dana investasi.

Berbeda dengan menyisakan, dimana ketika menerima uang gajian maka akan langsung digunakan untuk keperluan bulanan, seperti biaya hidup, makan, transportasi, cicilan dan lainnya. Ketika di akhir bulan, jangankan 10%, bisa-bisa 1% juga tidak bersisa.

Angka 10% itu bukan menjadi patokan, itu tergantung pada setiap orang, lebih baik lagi jika bisa lebih dari itu. Prinsipnya ialah memulai untuk menyisihkan, misal mau memulai dengan 1 % juga tidak masalah, yang penting membentuk kebiasaan dan mindsetnya terlebih dahulu.

Jika melakukan hitungan dengan angka misalnya seseorang yang memiliki gaji 1 juta rupiah, maka menyisihkan 1%-nya = Rp.10.000,- / bulan apakah sulit dan tidak mungkin? Jika ditambahkan misalnya 5% maka menjadi Rp.50.000/bulan, tentu akan lebih baik lagi dan makin berkembang nantinya.

Dalam tulisan ini, penulis hanya ingin mengubah mindset bahwa investasi itu bisa dilakukan siapa saja dengan cara menyisihkan dan bukan menyisakan. Satu kata kuncinya, butuh komitmen untuk dilakukan dan bukan alasan yang dikatakan.

Mulailah setia melakukan dari hal yang kecil, maka kita akan mendapatkan hal besar nantinya.

-dny-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun