Lalu jika demikian, apa yang harus dilakukan untuk kita bisa menulis? Tentu hal yang utama adalah kita menulis karena memang kita ingin menulis.
Jika kemauan menulis datang dalam diri kita, maka tidak ada alasan untuk kita tidak menulis. Ibarat kita bernafas, maka menulis tidak hanya menjadi keinginan tetapi bisa jadi akan menjadi sebuah kebutuhan.
Ketika saya ingin menulis, maka saya akan menulis apapun tanpa harus "disandera" pemikiran oleh pihak lain untuk menulis sesuatu. Tentu akan berbeda apabila saya menulis karena sebuah tugas pekerjaan ataupun jika ingin mengikuti sebuah lomba menulis.
Menulis karena ingin akan membuat ide dan pemikiran menjadi terlepas dan bebas berimajinasi. Bahkan terkadang, hal yang terjadi di sekitar dan terlihat remeh atau biasa dapat menjadi sebuah tulisan.
Salah satu contohnya ketika melihat pohon salam yang kami miliki di depan rumah. Daun pohon ini seringkali diminta oleh tetangga-tetangga sekitar untuk digunakan memasak.
Tanpa disadari, dari daun pohon salam yang kami miliki dan jadi berkat buat tetangga itu, kami mendapat timbal balik yang tidak pernah kami bayangkan. Pada suatu hari raya, tetangga mengirimi kami makanan dan ternyata hanya karena daun salam yang dia sering meminta, tapi kami mendapat berkat makanan.
Ilustrasi di atas hanyalah contoh bagaimana dari hal-hal sederhana ternyata dapat menjadi sebuah tulisan.Â
Hanya karena memiliki pohon salam dan daun diminta oleh tetangga maka jadilah sebuah tulisan yang dapat dibaca disini
Menjadikan menulis dari sebuah keinginan menjadi sebuah kebutuhan tentu bukan hal mudah dilakukan. Hal ini karena jika sudah menjadi kebutuhan, maka jika tidak menulis akan ada hal yang kurang, ibaratnya seorang yang belum makan seharian.
Dengan menjadi sebuah kebutuhan, maka sebenarnya itu akan menolong untuk kita dapat konsisten menulis.Â
Apa yang ditulis disini sebenarnya merupakan sharing pribadi untuk memotivasi diri sendiri agar lebih konsisten untuk menulis.