Dana darurat adalah salah satu komponen penting dalam perencanaan keuangan pribadi. Dana ini disiapkan untuk digunakan dalam situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau bencana tak terduga lainnya. Dana darurat berperan penting dalam menjaga stabilitas keuangan kita saat menghadapi peristiwa yang tidak terduga. Bagaimana kita bisa mempersiapkan dana darurat? berikut panduannya:
1. Menghitung Kebutuhan Dana Darurat
Langkah pertama adalah menghitung berapa banyak dana darurat yang perlu disiapkan. Besarnya dana darurat ini bergantung pada beberapa faktor, antara lain:
- Status keluarga
- Jumlah tanggungan
- Pengeluaran bulanan
- Kebutuhan darurat yang mungkin timbul
Secara umum, besarnya dana darurat dapat dihitung sebagai berikut:
- Lajang tanpa tanggungan: 3-6 kali pengeluaran bulanan
- Menikah tanpa anak: 6-9 kali pengeluaran bulanan
- Menikah dengan anak: 9-12 kali pengeluaran bulanan
Misalnya, jika kita adalah seorang lajang dengan pengeluaran bulanan sebesar Rp5 juta, maka besarnya dana darurat yang ideal adalah antara Rp15 juta hingga Rp30 juta.
2. Membuat Anggaran Khusus
Setelah menentukan besarnya dana darurat yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah membuat anggaran khusus untuk dana darurat. Sisihkan sebagian dari penghasilan secara rutin, misalnya 10% dari penghasilan bulanan, untuk dana darurat ini. Disiplin dalam menyisihkan uang adalah kunci keberhasilan dalam membangun dana darurat yang kuat.
3. Memilih Tempat Penyimpanan yang Aman
Dana darurat harus disimpan di tempat yang aman dan mudah diakses saat dibutuhkan. Pilihan tempat penyimpanan biasanya di rekening bank khusus yang tidak tercampur dengan rekening operasional kita.Â
4. Pertimbangkan Investasi Jangka Pendek