Dengan langkah-langkah ini, individu dapat meminimalkan risiko burnout dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan produktif.
Kesimpulan
Burnout adalah kondisi serius yang memengaruhi fisik, mental, dan sosial seseorang. Melalui pendekatan bijak dalam manajemen stres, baik individu maupun organisasi dapat menjaga keseimbangan hidup dan meningkatkan produktivitas. Kesehatan mental harus selalu menjadi prioritas, dan langkah-langkah pencegahan akan mengurangi risiko burnout.
Referensi
Maslach, C., & Leiter, M. P. (2016). Burnout and Engagement: The Past, Present, and Future. In Handbook of Stress and Health: A Guide to Research and Practice (pp. 367-378). Wiley Blackwell
World Health Organization (WHO) (2019). Burn-out an "Occupational Phenomenon": International Classification of Diseases (ICD-11)
Shanafelt, T. D., & Dyrbye, L. N. (2017). Addressing Physician Burnout: The Way Forward. JAMA, 317(9), 951-952
Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2007). The Job Demands-Resources Model: State of the Art. Journal of Managerial Psychology, 22(3), 309-328
Maslach, C., & Jackson, S. E. (1981). The Measurement of Experienced Burnout. Journal of Occupational Behaviour, 2(2), 99-113
Kabat-Zinn, J. (1990). Full Catastrophe Living: Using the Wisdom of Your Body and Mind to Face Stress, Pain, and Illness. Delta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H