Mohon tunggu...
Dhani Sugesti
Dhani Sugesti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Malam untuk Tuan

18 April 2017   18:09 Diperbarui: 18 April 2017   18:27 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bangsa terkapar di kakimu

Untuk sesuatu yang penuh ragu

Suara kami sudah hilang, Tuan

Terhempas di belantara kota Jakarta

Hiruk-pikuk berebut lahan sepetak

Saling cakar, kadang menyelusup

Dalam diam kami terkantuk

Dengar permainan yang kian busuk

Mari bersulang, Tuan

Nikmati segelas kopi petang ini

Mencari makna kebohongan publik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun