Mohon tunggu...
Muhamad Hamdani Syamra
Muhamad Hamdani Syamra Mohon Tunggu... -

mahasiswa, guru freelance, penulis dan pemilik Mata Pena Group

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh Anak Negeri (3) : Obrolan Warung Kopi

19 Agustus 2011   14:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:38 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semoga kasus ini benar-benar selesai ya, Pak," ucap lelaki muda itu dengan nada optimis.

Lelaki berjanggut hanya tersenyum mendengar ucapan lelaki muda. "Dulu kami juga berfikiran seperti itu, tapi sayangnya itu hanya sebuah harapan kosong yang tidak ada jawabannya. Selama kasus yang terjadi melibatkan 'golongan elit' kasus itu tidak akan pernah ada jawabannya. Jikapun ada hukuman yang dijatuhkan, hukuman itu tidak lebih hanya sebuah 'syarat' bahwa para penegak hukum seolah sudah melakukan tugasnya," ucapnya dengan nada pesimis yang kental.

"Karena ini Indonesia, Pak. Hanya optimisme yang tetap membuat aku tetap bangga." Lelaki muda itu melontarkan rasa optimisme lagi dari mulutnya. "Semoga saat generasi saya yang memimpin, keadaan seperti ini tidak akan terjadi dan pemimpin di era saya nanti bisa menjadi tegas."

Ketiga lelaki yang lebih tua dari lelaki muda itu hanya diam dan tersenyum mendengar kata-kata lelaki muda itu. Optimisme? Entah sejak kapan aku melupakan hal itu, lirih lelaki berjenggut lebat.

Kebanggaan menjadi bagian dari bangsa ini? lelaki setangah baya tersenyum dalam hati saat memikirkan kata-kata itu. Semoga kebanggan itu tetap melekat di dalam hatimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun