Aku  belajar melucu dari beliau.Â
Pembawaan, gaya mengajar dan ketulusannya mendidik sampai saat ini masih tergambar jelas.Â
Beliau guru yang suka menipu. Maksudnua tampilan dan gayanya menipu.
Beliau seperti guru yang tak tahu apa-apa. Setiap mengajar jarang membuka buku. Tapi dia hafal betul sampai di mana materi di pertemuan terakhir yang ia ajarkan.Â
Sembari memperhatikannya, aku selalu bertanya-tanya, bagaimana mungkin orang ini ingat apa yang ia ajarkan minggu lalu?Â
Sementara ada banyak kelas yang ia ajarkan untuk mata pelajaran yang sama.Â
Sementara kami saja lupa apa yang sudah ia ajarkan.
Sementara dia sendiri tidak pernah membuka halaman berapa materi yang ia ajarkan?
Sementara .... Banyak sementara sementara lainnya.
 Begitula ia, pendekar tangan kosong. Pendekar yang tak pernah membawa senjatanya ketika berperang. Namun, semua pertanyaan dari siswanya berhasil ia jawab dengan gamblang.Â
Ia bahkan sering menantang kami untuk memberikan pertanyaan yang paling sulit. Pertanyaan yang sekiranya tidak bisa beliau jawab.Â