Mohon tunggu...
Ali Mahfud
Ali Mahfud Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati pendidikan, politik, sepak bola, dan penikmat es kelapa muda

Alam butuh keseimbangan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang Telah Usai, Kemana Harta Rampasan Berlabuh?

17 November 2019   17:25 Diperbarui: 19 November 2019   05:19 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa juga posisi di badan usaha pemerintah yang juga tak banyak menjanjikan apa-apa selain beban pekerjaan dan tanggung jawab menggunung. 

Inilah sebagian harta rampasan perang modern, yang tentu tidak semua orang mau dan ikhlas menempati posisi tersebut. 

Tanggung jawabnya besar, tapi penghargaanya tak seberapa. 

Padahal mereka yang ditunjuk memegang jabatan menteri, wakil menteri, staf khusus dan pimpinan perusahaan negara telah habis-habisan bertaruh harga diri, nama baik dan bahkan rela adu mulut, saling memaki demi mendukung tim yang ingin ia menangkan dalam peperangan. 

Sangat berbeda jauh dengan para pegawai negeri. 

Bisa dikatakan mereka, pegawai negeri kedinasan atau fungsional, tidak banyak berkorban. 

Bahkan tidak perlu adu mulut di media yang ditonton jutaan rakyat miskin untuk bisa mengabdi pada negara. 

Untuk perjuangan yang tak seberapa itu gaji yang mereka terima juga cukup tinggi. 

Tunjangannya besar. 

Sangat-sangat lebih dari cukup. 

Itupun masih sering mengeluh pada pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun