Pengusaha yang nyaman, menikmati setiap proses naik turunnya, juga ada di zona nyaman.
Lalu, untuk apa kita harus meninggalkan zona nyaman?
Di dunia pendidikan, anak-anak dianggap terbebani oleh tugas yang menumpuk, PR yang banyak.Â
Guru dituntut untuk bisa membuat siswa-siswinya nyaman dalam belajar.
Guru-guru di Finlandia, negara dengan pendidikan terbaik, bahkan tidak pernah memberi PR sama sekali pada siswa sisiwinya. Mereka diberi waktu istirahat yang cukup sering, 15 menit untuk setiap 1 jam belajar.Â
Bandingkan dengan pendidikan di Indonesia yang hanya memberi waktu istirahat dua kali 15 menit selama belajar dari jam 7 sampai jam 1 siang.
Ini membuktikan bahwa zona nyaman bukan hal buruk bagi pendidikan anak. Justru berdampak positif.
Jika demikian, sampai di sini pertanyaan sama kembali muncul: apa yang dimaksud dengan zona nyaman?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H