Akhirnya sekolah memutuskan memanggil semua wali murid. Dipaparkan semua tindak perilaku siswa, termasuk cara mereka berpakaian selama di sekolah. Ditunjukkan mana yang benar, sesuai aturan sekolah. Mana yang tidak. Orang tua manggut-manggut tanda mengerti. Ada sebagian yang geleng-geleng. Mungkin mereka sadar selama ini anaknya sering salah mengenakan seragam.
Setelah sosialisasi terhadap wali murid, buku catatan perilaku juga dibagikan. Tujuannya satu, untuk mengontrol perilaku anak selama di sekolah sekaligus memastikan setiap orang tua benar-benar memperhatikan sekolah anaknya, sikap anaknya, dan perkembangan pendidikan anaknya.
Inilah sedikit cerita saya sebagai wali kelas. Cerita ini tergolong fiksi, rekaan, khayalan. Saya hanya berkhayal program semacam ini bisa diterapkan di sekolah saya. Dan fiksi bisa menjadi fakta, tapi tidak dengan fiktif.
Suatu saat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H