Mohon tunggu...
DANIS PRATIWI
DANIS PRATIWI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dampak "Online Shop" dan Tantangan Konvergensi Media di Indonesia

19 Juli 2018   09:31 Diperbarui: 19 Juli 2018   10:03 5281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak keempat yang paling dirasakan adalah masyarakat kini tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk berbelanja di toko. Hanya dengan sekali sapuan jari pada layar gadget, masyarakat sudah disodorkan berbagai macam barang atau produk untuk dibeli tanpa perlu berlama-lama di toko. Dengan kata lain masyarakat mendapatkan kepuasan dalam efektivitas dan efisien waktu dalam berbelanja.

Kelima, masyarakat kini dapat dengan mudah mendapatkan barang dari mana saja, baik dari dalam negeri maupu luar negeri. Keenam, biasanya harga barang yang tersedia di online shop jauh lebih murah ketimbang membeli barang di toko konvensional. 

Ketujuh, belanja online lebih focus dan tanpa batas. Maksud dari pernyataan tersebut adalah, kebanyakan orang bila berbelanja offline cenderung lapar mata dan membelanjakan barang yang baginya menarik dilihat, hal ini dapat ditanggulangi melalui belanja online yang focus dalam memajang produk yang di jual. Sedangkan maksud dari tanpa batas, masyarakat dapat berbelanja 24 jam menurut kehendak mereka sekaligus menjangkau produk-produk darimanapun dan kapanpun untuk dibeli.

Dampak Negatif Online Shop

Dari berbagai macam dampak positif yang telah dipaparkan, online shop  juga memiliki berbagai dampak negative yang kasusnya sering kita jumpai di masyarakat yaitu,

Pertama, kualitas barang yang telah diterima terkadang berbeda kualitasnya dengan spesifikasi yang tercantum di website. Penjual nakal biasanya memasang gambar dan detail palsu sehingga konsumen menjadi terkecoh dan tidak mengetahuinya hingga barang yang dibeli sampai ke tangan konsumen. 

Entah ukuran yang terlalu kecil, cacat pada produk, dan detail yang tidak jelas  menjadi ulasan utama para konsumen yang kecewa dalam berbelanja online. Kedua, kasus yang cukup sering terjadi adalah Rentannya Penipuan pada jual beli online. Berikut beberapa jenis penipuan yang sering terjadi dalam kasus Pembelian atau berbelanja secara online:

a) Phising :

Hack melalui situs atau tipuan. Biasanya oknum membuat web online shop palsu yang diatas namakan online shop lain yang lebih terpercaya dan laris dengan maksud untuk menipu pelanggan. Sehingga konsumen mudah saja percaya bahwa akun atau situs tersebut merupakan online shop langganan mereka.

b) Produk palsu :

Biasanya oknum menjual produk palsu yang mungkin didapatkan dari sumber yang tidak dapat dipercaya dan bahkan produk tersebut tidak dapat digunakan sama sekali atau produk tersebut tidak memenuhi standard yang telah ditentukan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun