Di sisi lain, ada sejumlah hal yang perlu dievaluasi. Salah satunya adalah peluang untuk melakukan kill the games. Bisa dilihat ketika Indonesia melawan serangan balik. Ada momen dua lawan dua di mana Marselino bebas tanpa pengawalan.
Hanya saja, Witan gagal memberikan umpan sehingga gagal menjadi peluang berbahaya. Jika saja hal itu bisa dieksekusi dengan baik, maka kejadian kemarin bisa dihindariÂ
Momen lainnya adalah ketika Marselino mendapatkan peluang dan tinggal satu bek lawan. Hanya saja Marselino terlihat menjatuhkan diri. Padahal andai saja hal itu bisa dimanfaatkan dengan baik, hasil berbeda akan kita raih.
Tentunya yang terakhir adalah fokus. Saat sepak pojok pada menit akhir, para pemain kurang fokus sehingga gol terjadi. Seharusnya selama wasit belum meniup peluit panjang pemain harus tetap fokus. Aspek-aspek itu semoga bisa diperbaiki saat melawan China.
Laga melawan China nanti menjadi momen penting bagi anak asuhan STY untuk bisa mendulang tiga poin. Hal itu karena Indonesia lebih diuntungkan. Indonesia tiba lebih cepat daripada tuan rumah. Tentu waktu tersebut bisa digunakan untuk pemulihan para pemain.
Di sisi lain, para pemain juga tidak usah memikirkan kejadian kemarin dan lebih fokus pada laga melawan China. Kuncinya adalah Indonesia harus bermain efektif dan memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Dari sisi pertahanan cukup solid. Dua gol yang terjadi saat melawan Bahrain bukan dari skema open play. Akan tetapi, untuk lini depan harus bisa memanfaatkan peluang sekecil mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H