Selain itu, PSS juga mengalami tiga kekalahan beruntun di awal musim. Mirisnya lagi, PSS tidak mampu mencetak satu gol pun. Poin perdana Skuad Elang Jawa diraih saat menjamu Borneo FC.Â
Saat itu, skor imbang 1-1. Akan tetapi, sebelum mencetak gol, PSS sulit mencari peluang. Sampai akhirnya Hokky Caraka menjadi jawaban. Meski gol yang terjadi tercatat sebagai gol bunuh diri, akan tetapi ada andil dari Hokky Caraka.
Di laga terakhir saat melawan Arema FC, Hokky berhasil mencetak brace dan membawa kemenangan perdana bagi Elang Jawa. Dengan kemenangan itu, kini poin PSS Sleman tidak minus lagi.
Satu lagi pemain lokal yang unjuk gigi adalah Malik Risaldi. Malik pada musim lalu bermain untuk Madura FC. Malik berhasil mencetak 12 gol dan empat assist. Dengan statistik itu, STY sempat memanggil Malik Risaldi.
Kini, Malik berseragam Persebaya. Meski tidak tampil di awal karena cedera, Malik berhasil mencetak brace dan membawa Persebaya comeback atas Persis Solo.
Pekan depan, Liga 1 sudah memasuki pekan ke-7. Tentu harapannya adalah para pemain lokal itu bisa tetap konsisten dan menjadi andalan di klub masing-masing. Setidaknya di pekan ke-6 ini, taji striker pemain lokal sudah terlihat dan bisa bersaing dengan pemain asing. Terkhusus untuk pemain yang berlabel Timnas Indonesia.
Meski kuota pemain asing ditambah, striker lokal kita tetap bisa bersaing. Khusus untuk nama-nama tadi, ada peran dari pelatih striker di Timnas Indonesia. Setidaknya untuk kompetisi lokal sudah terlihat hasil tersebut.
Ke depannya, para pemain terus konsisten dan bisa menjadi opsi lini serang Timnas Indonesia. Karena muaranya adalah timnas. Apalagi saat ini lini depan timnas Indonesia krisis pemain depan. Semoga saja pemain lokal yang mulai gacor ini menjadi jawaban di tengah kebuntuan lini depan Timnas Indonesia.
Kompetisi lain
Seperti yang sudah dibahas di atas, ada dua hal penting yang perlu digarisbawahi yaitu jumlah kuota pemain asing dan regulasi memainkan pemain U-23.Â
Penulis sendiri berpendapat alangkah lebih baiknya PSSI membuat kompetisi lain seperti Copa Indonesia yang telah lama mati. Dengan adanya kompetisi lain, pelatih bisa merotasi pemain dan pemain yang minim mendapatkan menit bermain bisa perform di sana.
Adanya kompetisi lain bisa memberikan jaminan bermain bagi pemain lokal yang mulai tergeser itu. Ini menjadi alternatif bagi pelatih untuk merotasi pemain karena terlalu mengandalkan satu pemain di kompetisi reguler jelas tidak baik.