Pada gim kedua, Lakshya Sen justru tampil apik dan Jojo kewalahan. Jojo begitu kesulitan meladeni permainan pemain asal India itu. Jojo kalah dengan skor 14-21.
Dengan hasil tersebut, Jojo sebagai unggulan ketiga harus terhenti di fase grup.
Nasib Jojo tidak jauh berbeda dengan Ginting. Ginting butuh satu kemenangan lagi untuk bisa mengamankan satu tiket 16 besar. Akan tetapi, Ginting justru kalah di laga terakhir dari wakil tuan rumah yaitu Toma Junior Popov.
Ginting kalah melalui rubber game dengan skor 19-21, 21-17, dan 21-15. Entah apa yang terjadi di lapangan. Ginting tidak bermain seperti biasanya. Sebaliknya, Popov yang disokong pendukungnya sendiri bermain apik pada laga ini.
Dengan hasil tersebut, tunggal putera Indonesia gagal di fase grup sekaligus menjadi raihan terburuk sepanjang sejarah olimpiade. Ini menjadi pertama kalinya sepanjang keikutsertaan di olimpiade tidak ada tunggal putera Indonesia di babak 16 besar.
Apri/Fadia Monoton
Satu-satunya wakil ganda puteri Indonesia yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti gugur di fase grup. Apri dan Fadia masuk grup neraka bersama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, Wakana Nagahara/Mayu Matsumoto, dan Pearly Tan/Tinaah.
Hasilnya, Apri/Fadia menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang gugur tanpa meraih kemenangan sekalipun. Selain itu, Apri/Fadia tidak mampu merebut satu gim pun.
Dari tiga laga yang dijalani, Apri/Fadia selalu kalah dua set langsung. Tentu ini capaian yang buruk bagi Apri sendiri mengingat ia adalah pemegang medali emas di Olimpiade Tokyo 2021.Â
Antiklimas Rinov/Pitha
Ganda campuran mengirim satu wakil melalui Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari.
Rinov/Pitha tergabung di grup A bersama wakil tuan rumah Thom Gicquel/Delphine Delrue, Huang Yaqiong/Zheng Siwei, dan Kim Won Ho/Jeong Na Eun.
Pada laga perdana, Rinov/Pitha sukses merebut kemenangan atas wakil Korea Selatan Kim Won Ho/Jeong Na Eun.