Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Piala Eropa 2024, Ajang Pembuktian Gareth Southgate

14 Juli 2024   09:49 Diperbarui: 14 Juli 2024   12:31 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Southgate lalu memasang Conor Gallagher dan hasilnya pun tidak jauh berbeda. Namun, yang menjadi pembeda adalah pemain muda Manchester United Kobbie Mainoo. Mainoo seakan menjadi kepingan yang hilang di lini tengah Inggris. 

Di sisi lain, pemain depan seperti Harry Kane, Jude Bellingham, dan Bukayo Saka tidak kalah penting. Ketiga pemain itu kerap menjadi penyelamat Inggris, entah sebagai penyama kedudukan atau penentu kemenangan. 

Tentu titik balik Inggris saat melawan Swiss. Laga ini pula yang membuat Southgate membuat pakem Rice Mainoo di lini tengah. Meski tidak bisa menang dalam waktu normal, akan tetapi permainan Inggris jauh lebih baik. 

Di sisi lain, Inggris juga tampil apik saat adu penalti kontra Swiss. Lima eksekutor Inggris sukses menunaikan tugas dengan sempurna. Pickford pun tampil baik di babak ini karena berhasil menahan tendangan penalti Akanji. 

Momentum itu kemudian diteruskan saat melawan Belanda. Meski Inggris tertinggal lebih dulu, akan tetapi Inggris lagi-lagi bisa mencetak gol di menit terakhir melalui pemain pengganti Watkins.

Dari enam pertandingan yang dijalani Inggris, empat di antaranya Inggris selalu tertinggal lebih dulu. Akan tetapi, Inggris selalu terhindar dari kekalahan. Bahkan berbalik menang. Ini menjadi semacam faktor X yang dibutuhkan untuk menjadi juara. 

Tentu kita akan melihat apakah faktor X itu akan datang saat melawan Spanyol atau tidak. Mengingat, Spanyol saat ini menjadi tim paling difavoritkan juara karena permainan impresifnya. 

Spanyol yang superior 

Berbeda dengan Southgate, Luis de La Fuenta sudah menemukan pakem terbaik untuk timnya. Tidak banyak perubahan yang terjadi. Kecuali jika ada pemain cedera. Misalnya saat Spanyol melawan Jerman, Pedri harus keluar karena cedera usai dilanggar Toni Kroos. 

Luis de La Fuenta tidak ambil pusing karena masih ada Dani Olmo. Terbukti, Dani Olmo tampil apik saat itu. Olmo mencetak satu gol dan satu assist. Hasil itu cukup untuk memulangkan Jerman di Piala Eropa kali ini. 

Olmo pun konsisten. Ia menjadi penentu kemenangan saat Spanyol melawan Prancis. Olmo telah mencetak tiga gol dan menjadi kandidat kuat peraih top score. 

Di lini depan, Spanyol juga stabil. Pemain ajaib Lamine Yamal dan Nico Williams mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Yamal bahkan mampu mencetak gol cantik ke gawang Prancis di semifinal. Penampilan Yamal pun begitu ciamik. Ia mencetak tiga assist dan satu gol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun