Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Simpang Siur Kontrak Shin Tae-yong dan Pelajaran Berharga dari Vietnam

24 Juni 2024   09:25 Diperbarui: 29 Juni 2024   20:19 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PSSI pun sudah memberi tawaran kontrak baru kepada STY hingga 2027 atau Piala Asia nanti. Akan tetapi, meski sudah ada tawaran, STY belum menandatangani kontrak tersebut. 

Hingga artikel ini ditulis, STY tengah berada di Korea Selatan dan tengah dirawat di sana. Dalam sesi wawancara, STY menyebut perihal tanda tangan kontrak tidak perlu khawatir, hal itu karena saat ini sudah ada e-sign. 

Di tengah simpang siur tanda tangan kontrak, STY justru dikaitkan akan kembali melatih Korea Selatan. Bahkan, terkait isu ini Erick Thohir menyebut tidak bisa melarang jika STY benar-benar ingin melatih negaranya sendiri. 

Di sisi lain, dalam pernyataan yang lain Erick menyebut jika perkembangan timnas saat ini bukan karena satu atau dua individu, melainkan atas kerja sama tim. 

Sontak pernyataan Erick itu mengundang tanda tanya seakan apa yang terjadi di timnas saat ini tidak hanya ada andil STY, tapi banyak pihak. Tentu publik semakin khawatir, dan isu STY yang akan kembali melatih Korea Selatan kian kencang. 

Belajar dari Vietnam

Dalam empat tahun terakhir, Vietnam menjelma menjadi tim tangguh di ASEAN. Hal itu tidak lepas dari tangan dingin pelatih Korea Selatan Park Hang-seo. 

Capaian PHS bersama Vietnam begitu mengesankan. Bahkan PHS mampu membawa Vietnam ke final Piala Asia U23. 

Dari sisi head to head pun, STY tidak pernah menang atas Vietnam yang dipegang PHS. Akan tetapi, ketangguhan Vietnam mulai pudar selepas PHS menanggalkan tim. 

Vietnam lalu menunjuk Philippe Troussier sebagai nahkoda anyar. Di Piala Asia, anak asuhan Troussier memberi kejutan saat melawan Jepang. Di babak pertama bisa menahan imbang 2-2, bahkan berbalik unggul. 

Akan tetapi, penampilan Vietnam terus menurun bahkan tiga kali kalah melawan Indonesia di dua event berbeda yaitu Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia. 

Dari gambaran itu, bukan masalah pelatih yang jelek. Akan tetapi, gaya bermain Troussier dan PHS berbeda. Sehingga Troussier harus membangun tim kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun