Rachmat Irianto membawa Indonesia berbalik unggul 2-1. Skor bertahan hingga akhir. Di laga kedua, Indonesia harus kalah tipis dari Jordania 1-0. Namun, asa untuk lolos tetap ada.Â
Puncaknya adalah ketika Indonesia berhasil mencukur Nepal dengan skor 7-0 dan berhasil mengunci satu tiket Piala Asia.Â
Tak hanya di senior, di kelompok umur pun STY berhasil membawa Indonesia tampil di Piala Asia. Dari sinilah rekor terus dicatat oleh STY.Â
Ukir sejarah
STY menjadi satu-satunya pelatih yang berhasil membawa tiga kelompok timnas tampil di Piala Asia. Yakni senior, U20, dan U23.
Bersama Timnas Senior, Indonesia berhasil tampil gemilang. Tergabung di grup neraka bersama Irak, Jepang, dan Vietnam, Indonesia tampil menghibur.Â
Indonesia akhirnya lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya melalui jalur peringkat ketiga terbaik. Di babak 16 besar, Indonesia bersua Australia dan saat itu kalah dengan skor 4-0.Â
Meski begitu, saya pribadi sangat terhibur dengan permainan yang ditampilkan. Meski kalah, tapi Indonesia berani pegang bola dan bahkan tak segan melakukan build up dari lini belakang.Â
Tak hanya di timnas senior, STY kembali ukir sejarah. Kali ini di Piala Asia U23. Tampil sebagai tim debutan, Indonesia mengawali laga tidak mudah dan takluk 2-0 dari Qatar.Â
Sialnya lagi, dua pemain Indonesia mendapat kartu merah, yakni Ivar Jener dan Ramadhan Sananta. Tentu ini jadi modal kurang bagus jelang laga melawan Australia.Â
Tapi, Indonesia tidak tampil inferior. Anak asuhan STY tampil sangat percaya diri. Komang Teguh menjadi pencetak gol tunggal dan asa lolos ke babak 8 besar terbuka lebar.Â
Pada laga ketiga fase grup, Indonesia tampil dominan dari segala sisi. Indonesia pun menang dengan skor meyakinkan 4-1. Target dari PSSI pun kembali terpenuhi.Â