Maka tidak heran jika UNHCR menyebut jika apa yang terjadi pada insiden kemarin adalah buah dari narasi negatif tadi.Â
Besarnya arus besar informasi tidak mampu diimbangi dengan filter ya g tepat. Kebanyakan masyarakat tidak bisa memilih dan memilah informasi sehingga mudah terpancing.Â
Sayangnya benang merah mengenai alasan mereka mengungsi tidak tersampaikan dengan baik. Inilah yang hilang dari akun-akun serta influencer yang tidak bertanggung jawab itu.Â
Akibatnya konflik horizontal terjadi. Tentu puncaknya adalah aksi pengusiran kemarin yang berhasil mengguncang dunia.Â
Di sisi lain, pemerintah seakan abai. Padahal bibit-bibit kebencian dan konflik horizontal sudah terlihat sejak narasi negatif tadi bermunculan. Pemerintah kurang sigap dalam menangani kasus ini.Â
Sekarang sudah kadung, Indonesia yang dikenal vokal akan kemanusiaan Palestina tercoreng akibat kejadian ini. Sekali lagi, pemerintah terkesan lamban dalam kasus ini.Â
Saya kira jika pemerintah bisa bertindak cepat, kejadian yang mencoreng nama baik Indonesia tidak akan terjadi.Â
Pada akhirnya, kemanusiaan kita menjadi semu karena pilih-pilih. Jangan heran jika ada label pada kita si hipokrit karena kejadian hari ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H