Dalam monolognya Hiori berkata,"Isagi-kun apakah kau masih percaya padaku? Apa yang kau harapkan dariku? Padahal aku telah mengambil tindakan egois dan mengkhianatimu. Apa lagi yang bisa kulakukan?"
Isagi lalu berlari di samping Hiori dan berkata,"jangan lihat, Â jangan berpikir, lakukan saja! Selangkah lebih maju dari imajinasi kita, refleks."
Hiori bingung dengan yang dikatakan Isagi. Ia bingung maksud refleks tadi. Hiori kembali teringat dengan apa yang dikatakan kedua orangtuanya bahwa ia akan menjadi pemain hebat di dunia.Â
Ada yang berbeda dari ekspektasi orang tua Hiori dan Isagi. Orangtuanya menaruh harapan pada Hiori sebagai manusia yaitu menjadi pemain hebar di dunia.Â
Tapi, Isagi berbeda. Ia menaruh ekspektasi pada Hiori hanya untuk mencapai tujuan yang bisa mengubah masa depan.Â
Hiori menyebut jika Isagi adalah tipe orang yang selalu mencari orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Itu sebabnya semua orang terpesona pada Isagi dan terus berevolusi.Â
Isagi dan Barou mencoba merebut bola. Tapi rekan Isagi yaitu Yukimiya dan Raichi mencoba menghalangi Barou. Ketika Barou menendang bola, Kunigami dapat menghentikannya.
Gagamaru lalu mendapatkan bola sebelum Sendou dan Aiku melompat.Â
Hiori akhirnya menemukan kepercayaan diri untuk bermain sepak bola. Hiori mengatakan ia akan menemani Isagi dan membagikan imajinasinya.Â
Pada akhirnya, Hiori memilih sepak bola. Alasannya sudah berbeda yaitu ingin mewujudkan mimpi bersama Isagi. Tentu alasan ini berbeda dari sebelumnya yang mana Hiori ingin menjaga kedua orangtuanya agar tidak bercerai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H